Resiliensi sebagai Faktor Pembentuk Konsep Diri pada Remaja dengan Status Orang Tua Bercerai (Uji Beda Antara Jenis Kelamin)

Main Author: Hodinata, Heny Septiana
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: UNKNOWN , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/38536/1/UE_245_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/258839
http://repository.ubaya.ac.id/38536/
Daftar Isi:
  • Berdasarkan data BPS Nasional diketahui bahwa perceraian yang terjadi di Jawa Timur menjadi urutan pertama terbanyak dibandingkan dengan provinsi yang lain. Perceraian yang terjadi biasanya berdampak langsung pada anak dan keluarga merupakan salah satu sumber permasalahan yang dihadapi remaja. Keluarga yang tidak harmonis biasanya memberikan dampak kepada anak-anaknya, khususnya pada remaja. Keluarga yang salah satu orang tuanya meninggal atau sering berselisih paham hingga melakukan perceraian merupakan latar belakang dari penelitian ini. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh resiliensi terhadap konsep diri. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan jumlah responden sebanyak 120 remaja yang terdiri dari 90 perempuan dan 30 laki-laki berusia 13-22 tahun pada penelitian ini menggunakan alat ukur Self Concept Questionnaire (SCQ) berjumlah 30 butir dan Resiliency Attitudes and Skill Profile (RASP) berjumlah 34 butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri dipengaruhi resiliensi (p=0,000; R2= 0,196). Kemudian, resiliensi mempengaruhi konsep diri masing-masing pada perempuan (p=0,001; R2=0,301; n=36) dan laki-laki (p=0,470; R2=0,077; n=9) yang orang tuanya bercerai; perempuan (p=0,000; R2=0,429; n=25) dan laki – laki (p=0,415; R2=0,067; n=12) yang orang tuanya tidak harmonis; dan perempuan (p=0,096; R2=0,099; n=29) dan laki-laki (p=0,095; R2=0,347; n=9) yang salah satu orang tuanya meninggal. Selanjutnya, berdasarkan jenis kelamin perempuan (p=0,000; R2= 0,213) dan laki-laki (p=0,054; R2=0,127). Kesimpulan dari penelitian ini adalah orang tua menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi resiliensi pada anak sehingga anak memiliki konsep diri positif.