Emotion Regulation Therapy Untuk menurunkan Kecemasan Narapidana Di Lapas X yang terdiagnosis Borderline Personality Disorder Emotion Regulation Therapy To reduce Prisoners Anxiety in Lapas X diagnosed with Borderline Personality Disorder
Main Authors: | Kristika, Deshinta Rachma , Hartanti, Hartanti |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
FKIP- UM Tapanuli Selatan
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/37230/1/Jurnal%20Publikasi%20_%20Deshinta%20_%20Hartanti%20_%20UBAYA_Abstrak.pdf http://repository.ubaya.ac.id/37230/2/Jurnal%20Publikasi%20_%20Deshinta%20_%20Hartanti%20_%20UBAYA.pdf http://repository.ubaya.ac.id/37230/ |
Daftar Isi:
- Emotion Dysregulatioin Model (EDM) dapat menjelaskan terjadinya GAD. Menurut model ini, terdapat empat penyebab GAD terjadi. Ketika terdapat stimulus yang dianggapnya berbahaya, emosi yang dimunculkan individu dengan GAD lebih intens. Hal ini terlihat pada intensnya kecemasan dan kekhawatiran pada individu dengan GAD. Kedua, kurangnya pemahaman individu tersebut atas emosi. Penyebab pertama dan kedua memunculkan penyebab ketiga yaitu sikap negatif pada emosi yang dirasakan sehingga perilakunya menjadi. Penggunaan Emotion Regulation Skill dapat membuat narapidanya di Lapas X yang terdiagnosis BPD (Borderline Personality Disorder)dapat menurunkan tingkat kecemasannya. Desain penelitian ini adalah single case experiment dengan jumlah partisipan dua orang yang berada di dalam shelter. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, tes psikologis serta self report inventory (GAD, STAI-State, STAI-Trait). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran ERT berpengaruh pada tingkat kecemasan narapidana, namun tetap tidak menghilangkan gejalanya. Hal ini terlihat dari menurunya intensitas kecemasan yang dirasakan oleh.