Implementasi Antimicrobial Stewardship Program di Kawasan Asia: Sebuah Kajian Sistematis
Main Authors: | Setiawan, Eko, Wibowo, Yosi Irawati , Setiadi, Antonius Adji Prayitno, Nurpatria, Yul'aini, Sosilya, Hernycane, Wardhani, Dian K., Costa, Menino O., Abdul-Aziz, Mohd-Hafiz, Roberts, Jason |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Universitas Padjadjaran
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/36502/1/19377%2D64425%2D1%2DPB.pdf http://jurnal.unpad.ac.id/ijcp/issue/view/1310 http://repository.ubaya.ac.id/36502/ |
Daftar Isi:
- Antimicrobial Stewardship Program (ASP) merupakan salah satu program yang direkomendasikan untuk meningkatkan ketepatan penggunaan antibiotik, khususnya pada setting rumah sakit. Keberhasilan implementasi program tersebut ditentukan oleh banyak faktor, antara lain komunikasi antartenaga kesehatan dan ketersediaan sumber daya manusia maupun sarana-prasarana. Sampai saat ini, bukti penelitian terkait implementasi ASP di Asia, khususnya di negara low- dan lower-middle-income economies, masih terbatas. Tujuan kajian sistematik ini adalah mengidentifikasi jenis strategi ASP yang diimplementasikan di berbagai negara Asia dengan berbagai income status, dan memberikan gambaran dampak dari implementasi ASP terhadap luaran klinis, mikrobiologis, dan finansial. Proses penelusuran pustaka dilakukan dengan menggunakan basis data PUBMED dan kata kunci “antimicrobial stewardship” dan “Asia” yang dikombinasikan dengan Boolean operator yaitu “AND”. Total terdapat 28 penelitian dari sembilan negara diikutsertakan dalam kajian akhir. Belum ditemukan bukti penelitian terpublikasi terkait ASP di Indonesia. Hanya terdapat satu penelitian berasal dari negara lower-middle-income economies dan penelitian tersebut dilakukan pada institusi kesehatan tersier. Sebagian besar penelitian, yakni 22, berasal dari negara high-middle-income economies, dan 18 dari antaranya dilakukan di rumah sakit tersier atau rumah sakit yang berafiliasi pada institusi pendidikan tinggi. Jenis intervensi ASP yang paling banyak diimplementasikan adalah audit peresepan antibiotik secara prospektif dan disertai dengan pemberian umpan balik, dan penerapannya terbukti dapat menghasilkan luaran yang positif baik secara klinis, mikrobiologis, maupun finansial. Dengan mempertimbangkan dampak positif tersebut, sangat diharapkan agar ASP dapat diimplementasikan pada institusi kesehatan di Indonesia dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya dan konteks budaya lokal.