Perbaikan Penjadwalan Produksi Produk Jamb untuk Meminimumkan Jumlah Job yang Terlambat di PT. Intera Indonesia, Sidoarjo
Main Author: | Suhin, Erastus Tobias Setyawijaya |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
UNKNOWN
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/36339/1/TM_4186_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/253498 http://repository.ubaya.ac.id/36339/ |
Daftar Isi:
- PT. Intera Indonesia merupakan perusahaan berbasis pesanan yang berkompetensi untuk membuat barecore dan produk kusen pintu (door frame/jamb) berbahan dasar kayu yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur. Seluruh produk dari PT. Intera Indonesia diekspor ke China dan Amerika Serikat. Metode penjadwalan yang dipergunakan oleh perusahaan belum mempertimbangkan prioritas yang jelas dalam mengurutkan order yang masuk sehingga mengakibatkan sering terjadinya keterlambatan dalam memenuhi order dari konsumen. Hal ini merupakan masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan perbaikan algoritma penjadwalan milik perusahaan dengan tujuan untuk meminimumkan jumlah order yang terlambat dan menambahkan perencanaan agregat pada proses pembuatan komponen barecore dan FJEG. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati langsung proses produksi dan melakukan wawancara dengan bagian PPIC.Terdapat tiga metode usulan yang digunakan dalam melakukan perencanaan produksi yaitu, metode perencanaan agregat, penjadwalan dengan metode EDD (Earliest Due-Date), dan penjadwalan dengan metode improve Hodgson. Metode perencanaan agregat digunakan untuk mengoptimalkan jumlah inventory dan mengurangi lama waktu penyelesaian order. Metode ini menggunakan software LINGO. Pada metode perencanaan ini, lama penyelesaian order dapat dilakukan pengurangan lama penyelesaian order selama 3 hari dan mengurangi biaya simpan sebesar Rp 35.000.000,. Penjadawalan dengan metode EDD digunakan untuk mengurutkan order berdasarkan due-date yang paling awal. Metode ini bertujuan untuk mengurangi lawa waktu keterlambatan dari order. Algoritma penjadwalan ini mengurangi sebanyak 3 order yang terlambat. Selain itu, maksimal lama keterlambatan (maximum lateness)juga dikurangi menjadi 3 hari. Penjadwalan dengan metode improve Hodgson juga digunakan untuk mengurutkan order berdasarkan due-date tetapi dapat dilakukan penyesuaian ketika ada keterlambatan dan bertujuan untuk mengurangi jumlah order yang terlambat. Pada metode ini, jumlah keterlambatan dikurangi sebanyak 7 order. Selain itu, maksimal lama keterlambatan (maximum lateness) juga dikurangi menjadi 18 hari. Metode yang dipilih adalah metode improve Hodgson karena sesuai dengan kriteria penjadwalan produksi yang diusulkan. Diharapkan penjadwalan usulan yang telah dirancang sesuai dengan kondisi perusahaan sehingga mampu meminimumkan jumlah order yang terlambat.