Perancangan Ranjang Susun yang Ergonomis dan Multifungsi di Pantai Asuhan Putera Immanuel Surabaya

Main Author: Affandi, Victor
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Teknik Ubaya , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/34969/1/TM_2848_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/155676
http://repository.ubaya.ac.id/34969/
Daftar Isi:
  • Panti asuhan merupakan suatu penyedia jasa yang berkecimpung dibidang sosial untuk merawat dan mendidik anak-anak yang sudah tidak memiliki ayah (yatim) atau ibu (piatu), ataupun sudah tidak memiliki lagi keduanya (yatim piatu). Seperti diketahui panti asuhan memiliki keterbatasan ruang oleh karena itu untuk menghemat ruang yang tersedia anak-anak di panti asuhan harus tidur diranjang susun. Sebagai fasilitas untuk istirahat, ranjang susun yang ada di panti asuhan putera “Immanuel” Surabaya saat ini masih terasa kurang ergonomis dan cenderung memiliki tingkat keamanan yang rendah bagi para penggunanya. Perancangan ranjang susun dilakukan dengan mengaplikasikan teori ergonomi, antropometri, serta perancangan dan pengembangan produk. Dengan menggunakan teori ini diharapkan perbaikan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna serta meningkatkan nilai ergonomi dan estetika bentuknya. Data yang digunakan adalah data antropometri anak-anak tingkat SLTP, dan SLTA yang ada di panti asuhan tersebut, data dimensi ranjang susun yang lama, data kebutuhan dan keinginan pengguna serta kondisi sebelum perbaikan. Dari hasil pengamatan awal, wawancara dan penyebaran kuisioner diketahui masalah yang dihadapi oleh panti asuhan putera “Immanuel” yaitu terdapat ranjang susun yang tidak memiliki tangga untuk naik ke ranjang atas (50 %), tidak terdapat pengaman samping di ranjang atas (50 %), jarak ranjang atas yang terlalu tinggi dengan ranjang bawah (45,83 %), tidak terdapat fasilitas yang menunjang aktivitas yang sering dilakukan di ranjang seperti belajar (100 %), menyimpan buku (66,67 %) juga tempat untuk menyimpan pakaian (62,5 %) sehingga harus disimpan di gudang. Perbaikan yang dilakukan antara lain merancang ulang ukuran ranjang susun. Penambahan tangga yang ergonomis dan pengaman samping pada ranjang atas, sehingga membuat para pengguna merasa aman dan nyaman saat hendak naik ke ranjang atas maupun saat mereka tertidur dan juga menambahkan fasilitas tambahan yang menunjang aktivitas mereka seperti meja belajar kecil, rak buku dan lemari pakaian. Setelah implementasi yang dilakukan selama 1 minggu diperoleh hasil pengguna ranjang atas tidak lagi kesulitan saat hendak naik ke ranjang atas (100 %), juga merasa aman saat tidur karena diranjang atas sudah terdapat pengaman samping (100 %) dan nyaman karena sekarang ranjang sudah lebih lebar (100 %), rak buku digunakan untuk menyimpan berbagai macam buku baik buku pelajaran maupun komik, dan juga peralatan tulis menulis. Lemari pakaian yang dirancang juga membuat pengguna senang karena sekarang dapat menyimpan semua baju-baju dan milik pribadi tanpa harus tercampur dengan baju dan barang-barang anak-anak lain yang tinggal di panti. Fasilitas meja juga menunjang kegiatan belajar para pengguna. Desain meja yang dirancang kemiringannya membuat pengguna lebih mudah untuk menyesuaikan sudut pandang pengguna sehingga dapat belajar dengan lebih baik.