PERBANDINGAN PERBAIKAN NILAI PEAK EKSPIRATORY FLOW PENGGUNAAN AMINOFILIN DAN SALBUTAMOL PADA EKSASERBASI ASMA

Main Authors: Lorensia, Amelia , Ikawati, Zullies , Andayani, Tri Murti , Maranatha, Daniel
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/33674/7/Perbandingan%20perbaikan%20nilai%20PEAK_CHEST_VOLUME%205%20NO%202_2018.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/33674/
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Aminofilin intravena merupakan salah satu terapi eksaserbasi asma yangmasih sering digunakan di Indonesia.Walaupun di luar negeri penggunaan aminofilin/teofilin sudah jarang digunakan karena efek samping yang tinggi dan efektifitas yang cenderung lebih rendah dibandingkan lini pertama, yaitu salbutamol nebulasi. Tujuan: Mengetahui perbedaan efektifitas salbutamol mebulasi dan aminofilin intravena pada eksaserbasi asma dalam memperbaiki fungsi paru dengan nilai peak ekspi- ratory flow(PEF) dengan peak flow meter. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental, dengan variabel penelitian adalah nilai PEF. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2014 sampai Juni 2016. Subjek penelitian adalah pasien dewasa yang mengalami eksaserbasi asma di rumah sakit di Surabaya, dengan metode consecutive sampling. Uji dependent sample t-test (skala rasio) untuk melihat perbedaan perubahan fungsi paru dalam satu kelompok dan uji independent sample t-test (skala rasio) untuk melihat perbedaan antar kelompok. Hasil: Penelitian ini melibatkan 27 orang subjek peneli- tian pada kelompok A (aminofilin intravena) dan 30 orang pada kelompok B (salbutamol nebulasi). Perbandingan dari perbaikan nilai PEF antara kedua kelompok menggunakan uji independent sample t-test (skala rasio), yang sebelumnya telah dilakukan uji normalitas dengan Sha- piro Wilk dengan nilai p sebesar 0,001 (kelompok A) dan 0,001 (kelompok B) yang artinya dilanjutkan dengan uji non paramerik. Dan setelah pemberian terapi asma, tidak ada perbedaan perbaikan nilai PEF antara kedua kolom- pok terapi asma, baik aminofilin intravena dan salbutamol nebulasi. Kesimpulan: Efektifitas aminofilin intravena tidak ber- beda dengan salbutamol nebulasi dalam perbaikan nilai PEF.