Pengadaan Peti Kemas Dalam Menunjang Ekspor Impor Non Migas Di Pelabuhan Tanjung Perak Periode 2011 - 2015

Main Author: Laseduw, Jeflien Firina
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: UNKNOWN , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/32987/1/SP_1927_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/249144
http://repository.ubaya.ac.id/32987/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mencermati faktor – faktor internal dan eksternal yang dapat mendukung maupun menghambat Perkembangan PT. Terminal Petikemas Surabaya untuk menunjang peranan peti kemas dalam kegiatan ekspor impor melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dari data yang digunakan berupa data sekunder dan data primer. Data primer dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara. Data sekunder berupa dokumen – dokumen yang diberikan oleh PT. Terminal Petikemas Surabaya (TPS) seperti dokumentasi. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki banyak potensi yang dapat mendukung peranan peti kemas dalam menunjang ekspor impor antara lain, PT. Terminal Petikemas dapat menyediakan lapangan penumpukan peti kemas, alat – alat bongkar muat yang dapat menunjang kegiatan ekspor impor, memiliki layanan pemuatan peti kemas, layanan bongkar peti kemas, layanan penerimaan peti kemas serta layanan pengeluaran peti kemas. Hambatan yang ditemui dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) masalah yaitu masalah ekstern dan masalah intern. Masalah ekstern meliputi cuaca yang buruk dapat mempengaruhi waktu pelayaran kapal serta untuk meratanya istilah-istilah container pada masyarakat impor atau ekspor di Indonesia sehingga seringkali menimbulkan masalah didalam hal tanggung jawab dalam soal pengiriman barang. Masalah intern dalam penelitian ini meliputi kurang lengkapnya peralatan bongkar muat dan belum semua peralatannya di PT. Terminal Petikemas Surabaya menggunakan teknologi modern, kurangnya keterampilan dari petugas yang menangani peralatan untuk bongkar muat angkutan peti kemas sehingga menyebabkan berkurangnya kecepatan bongkar muat, serta kurang luasnya lapangan penumpukan peti kemas di PT. Terminal Petikemas Surabaya yang dapat menyebabkan penimbunan peti kemas yang melewati batas.