Analisis Sistem Pengendalian Kualitas Proses Produksi Textile PT. Panca Apersada Mulia (Pandatex) Magelang
Main Author: | Artanti, Dwi |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Teknik Universitas Surabaya
, 2003
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/32631/1/TM_1863_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/135993 http://repository.ubaya.ac.id/32631/ |
Daftar Isi:
- PT. Pancapersada Mulia (PT. PANDATEX ) adalah sebuah perusahaan textile yang memproduksi kain grey, yaitu kain setengah jadi yang masih dapat diolah menjadi kain yang lebih baik seperti kain untuk seragam. Jenis kain yang dihasilkan adalah kain Mory Grey yang bahannya dari katun dan kain Shantung Grey yang bahannya dari rayon. Produk yang sering diproduksi adalah kain Mory Grey, dimana rata-rata jumlah cacat yang dihasikan cukup tinggi. Hal ini disebabkan tidak diketahuinya secara pasti faktor-faktor penyebab cacat karena perusahaan belum mempunyai metode pengendalian kualitas yang baik. Dengan adanya masalah tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap jumlah dan cacat yang terjadi dan juga penyebab tiap jenis cacat. Adapun jenis cacat yang paling dominan terjadi di PT. PANDATEX adalah kotoran teranyam, lusi putus, pakan jarang, pakan dobel mesin, pakan tebal, tak anyam, lusi dobel dan pakan dobel operator. Selanjutnya dilakukan langkah-langkah perbaikan yang diimplementasikan antara lain penentuan temperatur suhu pada proses sizing(penganjian), dimana hasil penganjiam terbaik pada suhu 110 °C. Kemudian melakukan pembersihan mesin tiap turon beam, pembuatan jadwal perawatan mesin tenun dan menutup lubang bagian gedung dengan kawat kasa untuk mengurangi angin yang bertiup agar tidak banyak kotoran yang berterbangan. Dengan adanya implementasi dilakukan pula perhitungan perbandingan biaya kualitas sebelum dan sesudah perbaikan serta analisis terhadap kualitas produk kain sesudah perbaikan. Setelah dilakukan implementasi maka terjadi perubahan urutan jenis cacat - yang diiringi dengan penurunan rata-rata jumlah cacat/meter ( u) untuk setiap jenis cacat. Selain itu, sasaran yang hendak dicapai yaitu pengurangan putusnya benang lusi dapat teratasi. Karena cacat lusi putus paling banyak berpengaruh terhadap jenis cacat yang lain saat penenunan kain. Adapun terjadi penghematan biaya kualitas yang dapat dilakukan setelah adanya perbaikan adalah sebesar Rp 7.648.550/bulan.