Hubungan Konformiitas dengan Risk-Taking Behavior pada Remaja Awal

Main Author: Cholisia, Qonita
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: UNKNOWN , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/31470/1/P_948_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/247742
http://repository.ubaya.ac.id/31470/
Daftar Isi:
  • Risk-taking behavior merupakan perilaku yang berpotensi menghasilkan perbuatan negatif (health risk behavior) maupun perbuatan positif (exploratory risk behavior) (Skaar, 2009). Konformitas adalah melakukan suatu perilaku secara sukarela dikarenakan orang lain juga melakukannya serta adanya kecenderungan dalam diri seseorang guna mengubah keyakinan atau perilakunya agar sesuai dengan kelompoknya (Taylor et.al, 2009). Konformitas merupakan salah satu faktor yang memengaruhi remaja dalam melakukan risk-taking behavior.Subjek adalah remaja awal (13-15tahun),baik laki-laki maupun perempuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan risk-taking behavior aspek exploratory risk behavior maupun aspek health risk behavior yang dilakukan oleh remaja awal. Teknikpengambilan sample menggunakan accidental sampling dan teknik analisis data menggunakan uji normalitas, linieritas, dan hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara konformitas dengan aspek risk-taking behavior yaitu exploratory risk behavior pada remaja awal (r = 0.224, p = 0.031 < 0.05), namun tidak ada hubungan antara konformitas terhadap aspek risk-taking behavior yaitu health risk behavior pada remaja awal (r =-0.101, p = 0.202 > 0.05) dikarenakan keinginan sendiri. Keterbatasan dalam penelitian yaitu angket yang digunakan memiliki banyak item (konformitas 30 item, risk-taking behavior 43 item) sehingga peneliti harus mengingatkan dan mengawasi subjek dalam mengisi. Saran penelitian yaitu subjek dapat menyalurkan keinginan adrenalin yang tinggi pada risiko yang mengahsilkan perbuatan positif (ex: skateboard, BMX, dan lain lain), orang tua sebaiknya lebih terlibat aktif dalam konformitas anaknya serta mengarahkan keinginan berperilaku berisiko ke arah yang menghasilkan perbuatan positif.