Kesalahan Penggunaan Obat Ibu dan Balita Peserta Posyandu di Kecamatan Sukolilo, Surabaya

Main Authors: Purnamayanti, Anita , Winantari, Agnes Nuniek , Parfati, Nani, Diana, Ida , Latifah, Nurul , Setyowati, Tri
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Farmasi Universitas Surabaya , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/31061/1/Kesalahan%20Penggunaan%20Obat%20Ibu%20dan%20Balita_2016.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/31061/
Daftar Isi:
  • Kesalahan penggunaan obat (Medication Administration Error, MAE) pada ibu hamil dan anak merupakan jenis kesalahan penggunaan obat yang lazim dijumpai di komunitas. Orang tua berperan penting dalam pemberian obat bagi anak, terutama pada balita. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Indonesia merupakan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang secara terpadu meningkatkan kesehatan ibu dan balita, yang bertujuan untuk mengatasi ketimpangan akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan maupun terhadap tenaga kesehatan. Penelitian observasional yang dilaksanakan di Posyandu di Kecamatan Sukolilo secara prospektif ini dirancang untuk mengkaji kesalahan penggunaan obat yang mungkin terjadi di masyarakat. Sukolilo merupakan Kecamatan yang unik, karena keragaman di bidang sosioekonomi, maupun kemampuan masyarakatnya untuk mengakses tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini berlangsung selama bulan Januari sampai Mei 2013, dengan metode wawancara penggunaan obat oleh ibu hamil dan orang tua untuk anak balitanya. Hasil penelitian dikelompokkan berdasarkan algoritma dan diagram National Coordinating Council for Medication Error Reporting and Prevention. Terdapat MAE pada penggunaan obat ibu hamil dan balita. Jenis kesalahan penggunaan obat yang tersering adalah “Terjadi kesalahan, tidak membahayakan” kategori “B”, “C”, dan “D”. Selain itu, “Terjadi kesalahan, Membahayakan” kategori “E” dan “F” juga terdapat, namun tidak ada “Terjadi Kesalahan, Mematikan”. Jenis MAE tersering adalah “obat tidak diberikan”, dan “dosis dan frekuensi obat tidak tepat”, terutama pada penggunaan antibiotik. Kesalahan ini dapat dicegah melalui pemberian edukasi kepada orang tua untuk meningkatkan pemahaman mengenai cara penggunaan obat.