Pemodelan Kansei Engineering Type I & Kansei Quality Management Untuk Peningkatan Kinerja Layanan Logistik
Main Author: | Hartono, Markus |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/30852/1/Paper%20BKSTI%20SATELIT%202017_MarkusHartono.pdf http://repository.ubaya.ac.id/30852/7/NEW%20Joint_Serti%2BPaper%20BKSTI%20SATELIT%202017.pdf http://repository.ubaya.ac.id/30852/ |
Daftar Isi:
- Tuntutan pemberian layanan logistik yang prima khususnya logistik pihak ketiga (third party logistics atau 3PL) meningkat tajam seiring dengan tumbuhnya persaingan perusahaan logistik di Indonesia. 3PL merupakan perusahaan eksternal yang melayani kegiatan logistik untuk perusahaan lain. Kualitas prima sesuai dengan standar yang ditetapkan, harga yang kompetitif serta pengiriman tepat waktu merupakan kriteria dasar dalam pemilihan layanan. Mengacu pada ketatnya persaingan saat ini yang menyediakan performansi yang seimbang untuk ketiga kriteria tersebut, tentu saja dibutuhkan kriteria pembeda yang menjadi penentu keputusan akhir. Kepuasan emosional (atau disebut sebagai Kansei dalam bahasa Jepang) dianggap sebagai kriteria penentu dalam pengambilan keputusan akhir. Namun, bagaimana keterlibatan Kansei dalam proses pengembangan dan peningkatan layanan logistik masih belum banyak diteliti. Dengan demikian, studi tentang pemodelan Kansei Engineering untuk peningkatan kinerja layanan logistik dilakukan, dengan mengeksplorasi dan mengintegrasikan Kansei Engineering Type I (KE Type I) dan Kansei Quality Management (KQM). KE Type I terkait dengan identifikasi Kansei words dan atribut layanan logistik, sedangkan KQM lebih menitikberatkan pada validasi model matematika Kansei yang dibangun berdasarkan atribut layanan logistik yang kritis. Untuk memahami aplikasi riil dari model ini, sebuah studi di perusahaan 3PL dilakukan. Beberapa atribut layanan yang kritis terhadap Kansei dan menjadi penentu transaksi akan diidentifikasi sebagai langkah perbaikan maupun penguat diferensiasi dan kompetisi bisnis di perusahaan tersebut.