Ektraksi Tanin dari Kulit Kayu Pinus Menggunakan Pelarut Etanol Sebagai Perekat Serbuk Briket

Main Authors: Suseno, Natalia, Adiarto, Tokok, Syalindra, Wita , Christovel, Novandre
Format: Proceeding PeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/30600/6/Ekstraksi%20Tanim%20dari%20Kulit%20Kayu%20Pinus_Abstrak_2017.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/30600/7/Ekstraksi%20Tanim%20dari%20Kulit%20Kayu%20Pinus_2017.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/30600/
Daftar Isi:
  • Pemanfaatan kayu pinus dari industri mebel atau perabot rumah tangga, menyisakan limbah kulit kayu yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah kulit kayu pinus memiliki kadar tanin yang cukup tinggi dan dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut tertentu. Beberapa pelarut yang dapat digunakan antara lain air, larutan NaOH, etanol, dan pelarut organik lainnya. Pada penelitian ini digunakan pelarut etanol untuk proses ekstraksi tanin yang terdapat pada limbah kulit kayu pinus. Hasil ekstraksi tanin diaplikasikan sebagai perekat alami yang bersifat lebih ramah lingkungan untuk produksi briket. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh perubahan konsentrasi etanol, suhu dan waktu ekstraksi terhadap kadar tanin yang dihasilkan. Proses ekstraksi tanin dilakukan dengan metode refluks untuk mendapatkan ekstrak tanin maksimum. Variabel pada penelitian ini adalah konsentrasi etanol (60%- 90%), waktu ekstraksi (2 jam- 5 jam), dan suhu ekstraksi (30 °C- 600C). Hasil ekstrak tanin yang diperoleh diaplikasikan untuk perekatan serbuk briket dan dilakukan uji kekuatan rekat berdasarkan uji tekan maksimum briket sampai hancur. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa konsentrasi tanin maksimum sebesar 1128 ppm diperoleh pada kondisi ekstraksi 5 jam dengan suhu 60°C dan konsentrasi etanol 90%. Kekuatan tekan briket dipengaruhi kadar tanin. Hasil uji perekatan serbuk briket pada konsentrasi tanin maksimum, menghasilkan kekuatn tekan briket sebesar 63,74 N/m2.