Studi Eksplorasi Iklim Organisasi pada Unit Layanan Penyeberangan Laut Kmp.Tongkol

Main Author: Desnawaty, Syafitri
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Psikologi Ubaya , 2005
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/29650/1/IN_694_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148619
http://repository.ubaya.ac.id/29650/
Daftar Isi:
  • Negara Indonesia adalah negara bahari yang memiliki banyak perairan. Kapal laut merupakan fasilitas transportasi laut yang banyak digunakan di Indonesia. Pelaut adalah orang yang berjasa dalam penggunaan alat transportasi laut. Kerasnya kehidupan laut, telah menjadi bagian hidup dari pelaut. Untuk tetap bertahan dalam kondisi yang demikian, tentunya organisasi memiliki peranan yang penting dalam menciptakan iklim organisasi yang dapat mendukung kelancaran tugas pelaut. lklim organisasi merupakan "kepribadian" dari organisasi yang bersangkutan. Setiap organisasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan bentuk organisasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui iklim organisasi pelaut yang meliputi makna iklim tersebut, bagaimana iklim tersebut terbentuk serta bagaimana kehidupan organisasi dengan adanya iklim-iklim tersebut. Penelitian dilakukan di KMP. Tongkol yang melayani jasa penyeberangan di perairan Madura (Ujung-Kamal). Dari survey awal memperkirakan bahwa ada iklim religiusitas dan kekeluargaan yang kuat dan aspek-aspek iklim tersebut diduga berdasar teori. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara dengan pedoman umum dan observasi. Jumlah informan yang diwawancarai adalah 9 orang. Karakteristik informan adalah awak kapal KMP. Tongkol yang mewakili setiap jabatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya tiga fungsi yang menjadi makna iklim religiusitas yaitu fungsi edukatif, fungsi penyelamat dan fungsi kontrol sosial. Nilai yang mendasari iklim ini adalah nilai-nilai religiusitas informan, penerapan ajaran agama, pelaksanaan ritual keagamaan serta pembentukan norma sosial dalam lingkungan kerja. Iklim ini dipengaruhi oleh tahapan perkembangan manusia, pendidikan, serta sikap keagamaan. Dari penelitian ini juga didapatkan kesimpulan adanya tiga fungsi yang menjadi makna iklim kekeluargaan yaitu fungsi afeksi, fungsi pelindung, fungsi pembimbing. Nilai yang mendasari iklim ini adalah kebersamaan, persaudaraan, kesejahteraan, penanganan konflik serta peran pemimpin. Iklim ini dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya informan, pemimpin dan pola interaksi sosial yang ada di lingkungan kerja. Dampak dari kedua iklim tersebut adalah, pekerja merasakan kepuasan, adanya toleransi terhadap keragaman karakteristik serta kolektivitas kerja yang mendukung terbentuknya efektivitas organisasi.