Studi Kelayakan Pendirian Usaha Pembudidayaan Udang Putih Vannamei di Desa Maja-Sumbawa Besar

Main Author: -, Yunita
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Teknik Ubaya , 2006
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/29517/1/TM_2756_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/135068
http://repository.ubaya.ac.id/29517/
Daftar Isi:
  • Udang V annamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang banyak diminati baik dalam maupun luar negeri. Kehadiran varietas V annamei tidak hanya menambah pilihan bagi petambak tetapi juga menopang kebangkitan usaha pertambakan di Indonesia. Sebingga dengan adanya pennintaan yang tinggi tersebut mendorong usaha pemenuhan permintaan yang ada dengan melakukan pembudidayaan udang di daerah-daerah yang berpotensi sebagai tempat untuk mendirikan tambak udang. Dari data yang ada menunjukkan, bahwa dari potensi laban budidaya tambak udang di Indonesia sekitar 913.000 ha, temyata baru dimanfaatkan sekitar 38% atau sekitar 344.759 ha. Hal inilah yang dilihat investor sebagai peluang bisnis untuk mendirikan tambak udang secara intensif di kabupaten Sumbawa kbususnya di desa Maja yang memiliki areal potensi pengembangan tambak. Untuk merealisasikan usaha ini tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit, oleh karena itu perlu dibuat studi kelayakan. Penelitian aspek pasar menunjukkan jumlah pasar yang ada cukup besar untuk mendirikan usaha pembudidayaan udang V annamei. Besamya pasar potensial diperoleh dari hasil peramalan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan & Perikanan (DKP) yaitu sebesar 283.773 ton untuk tahun 2007 dan terus bertarnbah hingga mencapai 516.252 ton di tahun 2011. Pada aspek teknis dilakukan pemilihan peralatan dan perlengkapan penunjang operasional usaha, sedangk.an dalam aspek manajemen dibahas mengenai somber pendanaan, jumlah karyawan, serta deskripsi dan spesifikasi jabatannya. Pada aspek keuangan tampak bahwa NPV menghasilkan nilai yang positif, yaitu sebesar Rp 7.016.557.301, dengan pengembalian investasi 0,61 tahun, IRR (268,25%) yang jauh lebih besar daripada MARR (59,5%) dan analisis sensitifitas yang dilakukan terhadap faktor hargajual dengan penurunan tidak boleh melebihi 53,86% dan terhadap faktor penjualan dengan penurunan tidak boleh melebihi 53,86% pendirian usaha pembudidayaan udang V annamei ini tetap layak untuk dilaksanakan. Analisis resiko menunjukkan kemungkinan udang terkena penyakit merupakan faktor yang sangat beresiko jika usaha budidaya udang Vannamei ini tetap dilakukan dibandingkan dengan resiko gagal panen dan panen berkurang tiap tahun. Meskipun salah satu dari ketiga faktor tersebut terjadi, tidak menyebabkan terjadinya kerugian karena nilai IRR lebih besar daripada nilai MARR. Secara umum ditinjau dari seluruh aspek yang diteliti, pendirian usaha pembudidayaan udang Vannamei ini layak untuk didirikan.