Perencanaan Produksi dan Persediaan Bahan Baku di Perusahaan X, Kudus

Main Author: Dewi, Ribka Savitri
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Teknik Ubaya , 2007
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/29378/1/TM_2795_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/135093
http://repository.ubaya.ac.id/29378/
Daftar Isi:
  • Perusahaan X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi rokok yang berlokasi di Kudus. Selama ini pihak perusahaan selalu melakukan produksi dalam jumlah yang besar untuk mengantisipasi permintaan yang ada. Hal ini yang menyebabkan biaya simpan menjadi tinggi. Selain itu, dalam pembelian bahan baku perusahaan selalu membeli dalam jumlah yang banyak sehingga dapat menyebabkan biaya simpan yang tinggi untuk bahan baku. Oleh sebab itu, diperlukan perencanaan produksi dan pengendalian persediaan bahan baku yang tepat. Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan perencanaan produksi yang lebih baik. Sebelum melakukan perencanaan produksi, terlebih dahulu harus melakukan perhitungan waktu standar agar dapat mengetahui kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Setelah itu dilakukan peramalan permintaan untuk mengetahui ramalan permintaan selama periode perencanaan dengan menggunakan metode Trend Analysis karena pola data trend Selain itu, juga dilakukan perhitungan safety stock untuk mengantisipasi kesalahan forecast. Setelah mengetahui perkiraan permintaan yang akan datang, maka dilakukan perencanaan produksi metode usulan dengan menggunakan metode transportasi untuk mengalokasikan jumlah yang diproduksi kemudian dilakukan pengendalian persediaan bahan bakunya. Maka didapatkan biaya regular usulan untuk bulan Januari 2006 sampai Juni 2006 sebesar Rp 634.972.691.400,00/6 bulan, sedangkan metode perusahaan sebesar Rp 655.338.367.600,00/6 bulan. Biaya simpan perusahaan sebesar Rp 1.277.585.400,00/6 bulan, dan biaya simpan usulan sebesar Rp 92.787.710,00/6bulan, sedangkan biaya lost sales sebesar Rp 652.440.864,10. Jadi dapat dikatakan sistem produksi usulan lebih baik dibandingkan dengan sistem produksi perusahaan karena diperoleh penghematan sebesar Rp 532.356.825,90 atau 41,67%. Metode yang digunakan untuk pengendalian persediaan bahan baku usulan adalah metode FOQ Single Item dan FOQ multiple Item. Dari metode perusahaan diperoleh biaya beli sebesar Rp 17.452.862.500,00/6 bulan, biaya pesan sebesar Rp 2.775.000,00/6 bulan, dan biaya simpan sebesar Rp 106.717.324,3116 bulan. Dengan menggunakan metode FOQ Single item dan FOQ multiple usulan didapatkan biaya beli sebesar Rp 15.317.000.000,00/6bulan, biaya pesan sebesar Rp 6.150.000,00/6 bulan, dan biaya simpan sebesar Rp 67.040.542,34/6bulan. Penghematan untuk biaya beli yaitu sebesar Rp 2.135.862.500,00 atau 12,24%. Penghematan biaya simpan sebesar Rp 39.676.781,04 atau 37,18%. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sistem persediaan bahan baku usulan lebih baik daripada perusahaan, bila sistem persediaan perusahaan dibandingkan dengan usulan dan dilihat dari biaya simpan dan biaya pesan maka terjadi penghematan sebesar Rp 36.301.781,96 atau 33,15%.