Pola Penggunaan Obat Antihipertensi Bagi Penderita Hipertensi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan Madura Selama Periode 2006
Main Author: | Puspita A, Selvia Handa |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi UBAYA
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/27229/1/F_2325_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/149504 http://repository.ubaya.ac.id/27229/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian secara deskriptif retrospektif mengenai pola penggunaan obat antihipertensi pada penderita hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan pada tahun 2006. Pengamatan dilakukan terhadap data (rekam medik) penderita hipertensi rawat inap, selama periode januari sampai dengan desember 2006 ada sebanyak I 00 kasus. Untuk itu penelitian ini diambil secara keseluruhan, yaitu 100 kasus selama tahun 2006. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut, penderita hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan yang betjenis kelamin laki-laki sebanyak 30% dan perempuan sebanyak 70%. Jumlah penderita terbanyak pada kelompok usia dewasa > 40-50 tahun dengan persentase sebesar 32%, dan yang terbanyak pada kelompok lansia > 70-80 tahun dengan persentase sebesar 2%. Rata-rata lama perawatan tertinggi adalah perempuan selama 3,91 hari. Diagnosis penyakitlkelainan penyerta yang paling sering dijumpai pada penderita hipertensi adalah golongan penyakit/kelainan pada sistem pemapasan sebesar 19,33%. Klasifikasi terbanyak saat penderita masuk rumah sakit adalah hipertensi tingkat 2 sebesar 81% sedangkan klasifikasi terbanyak saat keluar dari rumah sakit adalah hipertensi tingkat 2 sebesar 39%. Jenis terapi antihipertensi terbanyak adalah terapi antihipertensi majemuk sebanyak 53%. Golongan antihipertensi tunggal terbanyak adalah ACE inhibitor sebanyak 91,49%, sedangkan golongan antihipertensi majemuk terbanyak adalah kombinasi diuretik dan ACE inhibitor sebanyak 35,85%. Pemilihan antihipertensi yang diberikan didasarkan pada penyakit penyerta pada penderita. Hasil terapi menunjukkan bahwa kebanyakan penderita mengalami penurunan tekanan darah sebesar 62%.