Pengaruh Etanol, n-Propanol dan Isopropanol Terhadap Presentase Hasil Sintesis Dibenzalaseton
Main Author: | Indrawati, Tjoa |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi UBAYA
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/26992/1/F_2070_1010012_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/149752 http://repository.ubaya.ac.id/26992/ |
Daftar Isi:
- Perlindungan alamiah tidak cukup melindungi kulit dari sinar ultraviolet, sehingga digunakan tabir surya. Salah satu bahan aktif tersebut adalah dibenzalaseton. Telah dilakuk:an sintesis dibenzalaseton dengan menggunak:an metode Kondensasi Claysen-Schmidt dengan perbedaan pelarut antara etanol, n-propli.nol dan isopropanol. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan persentase hasil sintesis. Persentase hasil rataan dari penggunaan etanol adalah 63,14%, npropanol 30,50% dan isopropanol 43,34%. Uji KLT yang telah dilakukan menunjukkan bahwa telah terbentuknya hasil sintesis dari senyawa dasar, yaitu benzaldehid. Titik leleh dari hasil sintesis dengan perbedaan pelarut tidak: menunjukkan hasil yang berbeda jauh, yaitu dengan etanol 108-111 °C, n-propanol 108-110°C dan dengan isopropanol 108-110°C. Hasil spektroskopi UV pada etanol diperoleh l..n.ks=331nm, pada n-propanol l..n.ks=334,5nm, dan isopropanol Am..ks = 332,5nm. Analisis IR tidak menunjukkan perbedaan spektrum antara penggunaan etanol, n-propanol dan isopropanol. Selain itu juga tidak adanya perbedaan pada hasil karakterisasi dengan HRMI, yaitu tidak: adanya perbedaan jumlah atom proton (H). Berdasarkan hasil yang diperoleh, diduga senyawa yang disintesis adalah dibenzalaseton dengan persentase hasil yang berbeda. Adanya faktor kepolaran pelarut rnernpengaruhi jurnlah persentase hasil sintesis senyawa dibenzalaseton.