Studi Tentang Kemungkinan Terjadinya Interaksi Antar Obat yang Diberikan pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Inap di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya Selama Januari-Juni 2004
Main Author: | Vania, Diana |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi UBAYA
, 2006
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/26974/1/F_2017_1020870_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/149887 http://repository.ubaya.ac.id/26974/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kemungkinan terjadinya interaksi antar obat yang diberikan pada pasien diabetes mellitus tipe 2 rawat inap di RS ยท Adi Husada Kapasari Surabaya selama Januari-Juni 2004. Jumlah penderita dengan diagnosis diabetes mellitus tipe 2 yang menerima dua macam obatllebih yang diberikan secara bersama dalam satu hari sebanyak I 07 penderita. Penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif-retrospektif Berdasarkan pustaka, 52,34% penderita (laki-laki 24,30% dan perempuan 28,04%) kemungkinan mengalami interaksi obat dan 47,66% penderita kemungkinan tidak mengalami interaksi obat. Tidak terdapat interaksi farmaseutik dan interaksi farmakokinetik-farmakodinamik obat antara kombinasi obat hipoglikemik oral dengan obat lainnya. Kombinasi obat terbanyak yang kemungkinan menimbulkan interaksi ada1ah acetaminophen-metoclopramide (18,37%), captopril-insulin (9,18%) dan antacid-ranitidine (7,14%). Tidak terdapat efek negatif yang terjadi pada penderita. Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah golongan obat gastrointestinal dan sistem hepatobiliary (179 kasus). Penderita yang paling banyak menderita diabetes mellitus tipe 2 adalah usia 51-60 tahun sebanyak 28,04%. Penderita diabetes mellitus tipe 2 lakilaki sebanyak 42,06% dan 57,94% perempuan. Komplikasi penyakit yang paling banyak dijumpai adalah infeksi (28,40%). Rata-rata lama perawatan keseluruhan adalah 6,79 hari.