Pemodelan Sustainable Lifestyle terhadap Kesiapan Menghadapi ASEAN Economic Community dengan Structural Equation Modeling (Studi Kasus: Kota Surabaya)

Main Authors: Sari, Yenny, Hadiyat, M. Arbi , Loa, Jerry Loardi
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Institut Teknologi Bandung, Itenas, Telkom University , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/26762/7/Pemodelan%20Sustainable%20Lifestyle_Abstrak_2015.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/26762/1/14%20Submission%2042%20Yenny%20Sari%20Universitas%20Surabaya.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/26762/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan sustainable lifestyle terhadap kesiapan masyarakat dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC). Kedua hal tersebut adalah sesuatu yang tidak bisa diukur secara langsung, sehingga penelitian diawali dengan perumusan indikator pengukur untuk kedua hal tersebut. Didapatkan 10 indikator untuk merefleksikan penerapan sustainable lifestyle dan 15 indikator untuk merefleksikan kesiapan masyarakat dalam menghadapi AEC, ke-15 indikator ini dikelompokkan menjadi dua kelompok variabel yaitu kemampuan individual dan daya saing produk lokal. Pengumpulan data melalui kuisioner yang melibatkan 202 responden menunjukkan bahwa penerapan sustainable lifestyle tergolong tinggi dengan nilai sebesar 3,40 (dari nilai maks. 5), dan tingkat kesiapan masyarakat menghadapi AEC tergolong sedang yaitu sebesar 3,29 (dari nilai maks. 5). Dengan menggunakan Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS – SEM), didapatkan bahwa penerapan sustainable lifestyle signifikan mempengaruhi kesiapan masyarakat dalam menghadapi AEC dengan koefisien korelasi 0,47. Tingkat kesiapan menghadapi AEC dapat direfleksikan oleh variabel “Kemampuan Individual” sebesar 51% dan oleh variabel “Daya Saing Produk Lokal” sebesar 70%, dengan dua indikator yang memiliki nilai pengaruh yang terbesar dan sekaligus merupakan kelemahan masyarakat yang memerlukan perbaikan adalah perlunya peningkatan pengembangan bakat dan ketrampilan pribadi serta perlunya peningkatan kesadaran para produsen lokal untuk melakukan penyesuaian diri daam hal manajemen untuk menghadapi AEC