Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Petai Cina (Leucaena glauca Auct.non Beth) Terhadap Eritema Pada Marmut Putih Betina (Guinea pig) Akibat Radiasi UV-A
Main Author: | Puspasari, Anita |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi UBAYA
, 2004
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/25066/1/F_1546_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/150302 http://repository.ubaya.ac.id/25066/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian uji efek antiinflamasi ekstrak etanol biji petai cina (Leucaena glauca Auct.non Bth ) pada marmut putih betina akibat diinduksi oleh radiasi UV A. Pada penelitian ini digunakan 30 ekor marmut putih betina yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, masing-masing 10 ekor untuk kelompok uji, kelompok kontrol dan kelompok pembanding. Masing-masing kelompok perlakuan diinduksi radiasi UV A selama 30 menit pada bagian flank kanan dan kiri. Pada tiga hari setelah penyinaran kelompok uji diberikan biji petai cina dosis 0,39 g/kg BB marmut dalam bentuk suspensi secara p.o, kelompok kontrol diberikan plasebo secara p.o (CMC Na 1%, etanol 70 % sebanyak 1% dan aquadest sampai 200 ml), dan kelompok pembanding diberikan suspensi indometasin dosis 1,9 g/kg BB marmut p.o. Parameter yang diamati adalah persentase perbedaan jumlah bintik eritema dan jangka waktu eritema kembali normal setelah pemberian perlakuan (bahan kontrol, uji dan pembanding) sebanyak 2 ml selama 4 hari. Pengamatan dilakukan tiga sampai lima hari setelah diinduksi radiasi UV A. Kelompok uji menunjukkan rata-rata persentase perbedaan jumlah bintik eritema sebesar 74,29%, kelompok kontrol sebesar 56,48%, dan kelompok pembanding sebesar 86,43%. Jika diamati dari jangka waktu eritema kembali normal, kelompok uji menunjukkan rata-rata hilangnya bintik eritema 4,8 hari, kelompok kontrol 5,6 hari sedangkan kelompok pembanding 4,5 hari. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji petai cina memberikan efek antiinflamasi namun efeknya tidak sebesar indometasin sebagai pembanding.