Kesesuaian Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis pada Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis Anak di Rumkital Dr.Ramelan Surabaya Periode Juni 2007 Desember 2007

Main Author: Bang, Lois Eirene
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Farmasi UBAYA , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/24718/1/F_2606_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/133889
http://repository.ubaya.ac.id/24718/
Daftar Isi:
  • Mengidentifikasi terjadinya infeksi Tuberkulosis (TB) diikuti dengan pengobatan yang tepat bagi anak yang terinfeksi dipandang sebagai cara terbaik dalam mencegah sakit TB. Obat yang digunakan dalam pengobatan TB disebut Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Penggunaan dosis OAT yang tidak tepat menimbulkan efek samping bagi pasien atau resistensi OAT terhadap kuman Mycobacterium tuberculosis (M.Tb). Pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak lengkap juga diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman TB terhadap OAT. Oleh karena itu diperlukan adanya kesesuaian pengobatan dengan pedoman terapi yang digunakan sebagai landasan pengobatan penyakit TB di Indonesia. Telah dilakukan penelitian mengenai kesesuaian penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada pasien rawat jalan Tuberkulosis anak di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya selama periode Juni 2007 - Desember 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan OAT yang dibandingkan dengan Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis oleh Depkes RI tahun 2006, bersifat non eksperimental dengan rancangan analisa deskriptif yang bersifat retrospektif. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 26 data rekam medik. Berdasarkan analisa data-data yang didapat, kesesuaian ·penggunaan OAT untuk kategori OAT anak yang terbesar berdasarkan total pasien adalah pasien TB Paru yaitu sebesar 46,15%, berdasarkan tahap pengobatan adalah TB paru yaitu sebesar 50% untuk tahap intensif dan 53,85% untuk tahap lanjutan. Kesesuaian penggunaan dosis OAT untuk masing-masing jenis OAT yang terbesar adalah pada jenis OAT Rifampisin yaitu sebesar 18,02% untuk TB Paru dan Isoniasid yaitu sebesar 10,82% pada TB Ekstra Paru. Kesesuaian penggunaan dosis OAT untuk masing-masing kombinasi OAT yang terbesar adalah OAT Kombinasi Dosis Tetap (KDT) yaitu sebesar 12,06% pada TB Paru dan sebesar 9,24% pada TB Ekstra Paru.