Studi Perancangan Biosensor Berbasis UV·Vis Spektrofotometri untuk Deteksi Bakteri Patogen secara Simultan Berdasarkan Proses DNA Recognition

Main Authors: Purwanto, Maria Goretti Marianti, Chrisnasari, Ruth
Format: Monograph NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: Universitas Surabaya , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/24507/1/Studi%20Perancangan%20%20Biosensor_Abstract_2013.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/24507/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan yang besar akan deteksi patogen secara cepat, tepat dan harga terjangkau mendorong penggunaan 3 jenis nanopartikel untuk menceteksi Escherichia coli dan Salmonella enterica Typhimurium secara simultan. Prinsipnya, universal probe diimobilkan ke MB, sedangkan probe spesifik untuk Escherichia coli diimobilkan pada AuNPs dan probe spesifik untuk Salmonella enterica Typhimurium diimobilkan pada AgNPs. Oleh karena AuNPs dan AgNPs menunjukkan spektrum absorbansi pada panjang gelombang yang berbeda, maka kedua nanopartikel tersebut dapat digunakan sebagai label. Keber3daan DNA target dapat dideteksi dengan mengukur adanya penurunan absorbansi AuNPs dan/atau AgNPs setelah dilakukan proses presipitasi MB. Pada penelitian ini dilakul<an variasi konsentrasi probe DNA, kondisi pH buffer dan lama proses hibridisasi, yang merupakan faktorfaktor penting pada keberhasilan proses hibridisasi. Selain itu kemampuan deteksi biosensor ini juga dikaji dengan menghitung konsentrasi sampel minimum yang dapat terdeteksi. Terbukti bahwa keberadaan DNA Escherichia coli dan Salmonella enterica Typhimurium yang ditandai dengan hibridisasi DNA target dan probe pada suhu 55 °C dapat dideteksi menggunakan UV-vis spektrofotometer. Konsentrasi DNA probe yang optimum pada proses kcnjugasi dengan nanopartikel adalah 500 nM. Senyawa 16-MHDA dibukrikan merupakan linker yang lebih baik untuk imobilisasi probe pada nanopartikel Au dan Ag jika dibandingkan dengan 11-MUDA pH optimum hibridisasi adalah pH 7,0-7,5 dengan nanopartikel perak atau 6,5-7,0 dengan nanopartikel emas. Juga ditemukan bahwa biosensor berbasis AgNPs (sampel E. coli) dapat mendeteksi hingga batas konsentrasi target DNA sekitar 1,3 ng/ul Sedangkan biosensor berbasis AuNPs (sampel Salmonella) nanya dapat mendeteksi hingga batas konsentrasi target DNA sekitar 90-140ng/uI.