Pola Penggunan Obat pada Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap di Rumah Sakit Adi Husada Wetan Surabaya Periode 1 Januari 30 Juni 2007
Main Author: | Santoso, Amelia Ariastha |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi UBAYA
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/24281/1/F_2609_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/133926 http://repository.ubaya.ac.id/24281/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian mengenai pola penggunaan obat pada penderita stroke hemoragik di Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Pengamatan dilakukan terhadap rekam medik penderita selama periode 1 Januari 2006 – 30 Juni 2007. Sebagai penelitian ini digunakan data rekam medik dengan diagnosis akhir stroke hemoragik, yaitu sebanyak 98 data rekam medik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : kelompok usia yang paling banyak menderita stroke hemoragik adalah kelompok usia 60-69 tahun yaitu sebesar 29,59%. Jika dilihat dari jenis kelaminnya, penderita laki-laki (59,19%) lebih banyak menderita stroke hemoragik dibandingkan perempuan (40,81%). Hipertensi (45,40%), diabetes mellitus (19,54%) dan kadar kolesterol yang tinggi (15,52%) merupakan faktor risiko yang menempati urutan tertinggi dari penderita stroke hemoragik. Lokasi perdarahan yang paling banyak dijumpai adalah perdarahan basal ganglia (27,55%) diikuti perdarahan lobar (23,47%) dan perdarahan thalamus (18,37%). Supplementary drugs (98,98%) merupakan kelas terapi obat yang paling banyak diberikan pada penderita stroke hemoragik dengan jenis obatnya adalah citicoline (86,73%) dan piracetam (70,41%). Untuk mengatasi tekanan darah yang meningkat digunakan kelas terapi antagonis kalsium (65,31%). Angka kematian pada penderita stroke cukup tinggi yaitu sebesar 31,63% yang terdiri dari 61,29% penderita laki-laki dan 38,71% penderita perempuan.