STUDI COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS (CEA) TERHADAP TERAPI SIROSIS HEPATIK DI RUMAH SAKIT ADI HUSADA UNDAAN WETAN SURABAYA
Main Authors: | Queljoe, Doddy de , Lorensia, Amelia |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
LPPM UBAYA
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/23902/2/14_Abstrak_20.pdf http://repository.ubaya.ac.id/23902/1/14..pdf http://repository.ubaya.ac.id/23902/ |
Daftar Isi:
- Sirosis merupakan suatu proses difusi yang dikarakteristikkan dengan fibrosis dan perubahan dari struktur hepatik normal menjadi nodul abnormal secara struktural. Oleh karena besarnya biaya pengobatan jangka panjang sirosis hepatik yang harus ditanggung, maka diperlukan suatu penelitian untuk menganalisa terapi sirosis hepatik yang tidak hanya efektif tapi juga efisien dari segi biaya. Tujuan: Menganalisis perbandingan efektifitas biaya (cost-effectiveness) dari terapi komplikasi pasien sirosis hepatik (ascites, hematemesis/melena, dan hepatic encepalopathy) di rumah sakit. Metode: Metode penelitian yang digunakan ialah Cost-Effectiveness Analysis (CEA). Pada CEA, dilakukan pengukuran dan pembandingan biaya terapi dan konsekuensi dari suatu intervensi. Hasil penelitian: Pengobatan paling cost-effective pada ascites adalah terapi diuretik furosemid iv bolus dibandingkan dengan spironolakton oral-furosemid iv bolus dan spironolakton oral-furosemid iv bolus-furosemid oral. Penggunaan terapi vitamin K lebih cost-effective dibandingkan terapi kombinasi vitamin K-transamin. Sedangkan CEA pada pasien hepatic encephalopathy menyebutkan bahwa laktulosa 2x1C mempunyai nilai yang lebih kecil daripada laktulosa 3x1C. Kesimpulan: Perlunya peningkatan peran farmasis dalam pemilihan terapi yang paling efentif dan efisien bagi pasien dengan komplikasi sirosis.