Daya AntiBakteri Kalus Blumea balsamifera (L.) DC. terhadap Shigella dysenteriae
Main Author: | Tanod, Jemmy |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi UBAYA
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/23651/1/F_2793_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/155357 http://repository.ubaya.ac.id/23651/ |
Daftar Isi:
- Saat ini masyarakat dunia tidak terkecuali di Indonesia mulai kembali menggunakan obat-obatan yang berasal dari alam untuk mengobati berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang biasanya diobati menggunakan obat tradisional adalah diare yang salah satunya disebabkan oleh bakteri Shigella dysenteriae. Kalus Blumea balsamifera (L.) DC.ditumbuhkan menggunakan teknik kultur jaringan dibuat larutan ekstrak dengan berbagai konsentrasi yaitu konsentrasi 40%-70% dan diuji aktivitas antibakteri terhadap Shigella dysenteriae. Selain itu juga dibuat larutan ekstrak daun Blumea balsamifera (L.) DC.yang diperoleh secara alami pada konsentrasi 40%-70% dan diuji aktivitas antibakterinya. Metode yang dipilih adalah menggunakan metode difusi agar menggunakan cylinder cup. Daya antibakteri diukur berdasarkan diameter daerah hambatan pertumbuhan Shigella dysenteriae. Ekstrak kalus dan daun Blumea balsamifera (L.) DC. memiliki aktivitas yang sama dalam menghambat pertumbuhan Shigella dysenteriae. Dari hasil analisis statistik faktorial didapatkan bahwa ekstrak kalus konsentrasi 50%-70% memberikan daya hambat yang sama terhadap Shigella dysenteriae. Namun ekstrak daun 60% memberikan efek menghambat lebih baik dari pada ekstrak kalus 50%-70%.