Analisis Dampak Result Control Tightness dalam Mengatasi Masalah - Masalah Motivasi pada Salesman CV. X di Sidoarjo
Main Author: | Evanda, Herline |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Ekonomi UBAYA
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/23288/1/AK_2254_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/133825 http://repository.ubaya.ac.id/23288/ |
Daftar Isi:
- Keberhasilan suatu badan usaha sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang dimilikinya. Salah satu cara untuk mengoptimalkan sumber daya manusia adalah dengan memacu motivasi tenaga kerja dalam melakukan tugasnya agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Karena pentingnya motivasi, maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang dapat meningkatkan motivasi para tenaga kerja atau karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas mereka dalam bekerja. Salah satu jenis pengendalian yang sesuai untuk menilai motivasi adalah result control. Oleh sebab itu, penelitian ini membahas mengenai bagaimana dampak result control tightness dalam mengatasi masalah motivasi pada salesman C.V. ‘X’ di Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, dan analisis dokumen untuk menilai keketatan result control yang dilakukan dan pengaruhnya bagi perusahaan. Dalam mengatasi masalah motivasi pada salesman, C.V.’X’ menerapkan tight result control dengan pendekatan pada penetapan target kinerja dan pemberian reward atau punishment. Berdasarkan pada tight result control yang diterapkan oleh C.V. ‘X’, maka akan dibahas mengenai sejauh mana result control tightness berperan dalam mengatasi masalah motivasi pada salesman dalam menjual produk. Peran atau efektivitas tight result control yang diterapkan oleh C.V.’X’ dapat dikatakan bervariasi, karena berhasil atau tidaknya peran suatu pengendalian dipengaruhi oleh bagaimana manajemen perusahaan dalam menilainya. Pada C.V.’X’, dampak positifnya dapat dilihat dari kemampuan tight result control dalam mengatasi masalah motivasi yang disebabkan oleh sepinya pasaran dan penolakan-penolakan yang diterima oleh para salesman. Hal tersebut disebabkan karena para salesman termotivasi dengan adanya reward and punishment pada result control yang diterapkan perusahaan. Sedangkan untuk masalah motivasi yang disebabkan karena sifat malas dari para salesman belum dapat sepenuhnya diatasi dengan adanya tight result control karena sifat atau rasa malas tersebut terkadang dapat muncul kembali pada diri salesman. Namun bagi C.V.’X’, hal tersebut tidak menjadi masalah yang serius karena selama ini dengan melakukan peneguran dan adanya target penjualan, perusahaan masih dapat mengatasinya walaupun tidak secara mutlak. Temuan dari penelitian ini yaitu tight result control efektif dalam mengatasi masalah motivasi, karena sistem reward dan punishment yang diterapkan oleh perusahaan.