Studi Pengaruh Financial Leverage dan Earnings Per Share Terhadap Initial Return pada Badan Usaha yang Melakukan IPO (Initial Public Offering) di BEJ untuk Periode 2001 - 2006

Main Author: Kristanto, Venny
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Ekonomi UBAYA , 2008
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/23269/1/AK_2220_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/134265
http://repository.ubaya.ac.id/23269/
Daftar Isi:
  • Bursa Efek Jakarta akhirakhir ini ramai dengan berita mengenai beberapa badan usaha (calon emiten) yang akan mencatatkan saham untuk pertama kalinya. Penawaran saham perdana atau initial public offering adalah kegiatan penawaran saham pertama kali yang dilakukan oleh emiten untuk menjual saham kepada masyarakat melalui pasar modal yaitu pasar perdana. Penawaran saham ini akan memberikan keuntungan kepada investor berupa return. Return yang dihasilkan dapat berupa dividen maupun capital gain/ loss. Dari hasil penelitian Ardiansyah (2004) didapatkan bahwa variabel earnings per share berpengaruh signifikan terhadap initial return. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Sulistio (2005) menemukan bahwa variabel financial leverage berpengaruh secara signifikan terhadap initial return. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara financial leverage dan earnings per share terhadap initial return pada badan usaha yang melakukan initial public offering di BEJ periode 2001 sampai dengan 2006. Penelitian ini menggunakan populasi semua badan usaha yang melakukan initial public offering di BEJ periode 2001 2006 yang diperoleh dari website www.ebursa. com dan ICMD (Indonesian Capital Market Directory). Dalam periode tersebut tercatat 91 badan usaha yang melakukan initial public offering. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel financial leverage dan earnings per share tidak berpengaruh secara signifikan terhadap initial return pada badan usaha yang melakukan initial public offering di BEJ. Hal ini dikarenakan beberapa badan usaha melakukan earnings management, dan kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil terutama berkaitan dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.