Daya Hambat Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.)Nees) Terhadap Shigella Dysenteriae dan Staphylococcus aureus dengan Kloramfenikol Sebagai Pembanding

Main Author: Usman, Patmawati
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed
Terbitan: Fakultas Farmasi UBAYA , 2006
Subjects:
Online Access: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/149978
http://repository.ubaya.ac.id/21679/
Daftar Isi:
  • Penggunaan obat tradisional sekarang semakin berkembang. Oleh karena itu, manfaat dan penggunaannya harus dibuktikan secara klinis apakah tanaman tersebut berkhasiat atau tidak. Sambiloto dapat mengobati beberapa penyakit, diantaranya adalah dapat mengobati penyakit diare dan disentri. Shigella dysenteriae merupakan bakteri penyebab disentri dan Staphylococcus aureus merupakan bakteri penyebab diare akibat keracunan makanan. Herba sambiloto dibuat dengan metode ekstraksi menggunakan air (dekok) kemudian dipekatkan sampai diperoleh konsentrasi 100%. Uji aktivitas anti bakteri ekstrak air herba sambiloto dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan cylinder cup (Ring Diffusion Method) dan kloramfenikol sebagai antibiotik pembanding. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa ekstrak air sambiloto tidak mampu mengahambat pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae dan Staphylococcus aureus.