Implementasi "Culture Print Building" Dalam Upaya Internalisasi Nilai-Nilai Dasar Budaya Organisasi: Studi Kasus pada PT "X" di Surabaya

Main Author: Rusdiyanto, Johny
Format: Proceeding PeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2003
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/216/1/Rusdiyanto_Implementasi_Abstrak_2003.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/216/2/Rusdiyanto_Implementasi_2003.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/216/3/Rusdiyanto_Implementasi_References_2003.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/216/
Daftar Isi:
  • Banyak upaya membangun perilaku SDM berkinerja tinggi dilakukan dengan menciptakan Budaya Organisasi dan kesepakatan nilai nilai dasar (core values) badan usaha serta di-sosialisasikan kepada seluruh karyawan secara formal. Hasilnya? Seringkali nilai-nilai dasar tersebut hanya merupakan wacana tanpa mampu memicu perubahan perilaku pada diri karyawan. Hal demikian dapat terjadi karena tidak ada upaya terstruktur untuk meng-internalisasi nilai-nilai dasar Budaya Organisasi secara intensif dan proses sosialisasi dianggap sudah cukup memadai. Sesungguhnya, persoalan utama yang muncul adalah bagaimana nilai-nilai dasar Budnya Organismi mampu dipahami, diresapi dan diwujudkan dalam perilaku kerja sehari-hari oleh SDM dengan diversitas jabatan yang berlainan. Model "Culture Print" merupakan model yang menjadi directional sense bagi para pemimpin untuk menanamkan atau menginternalisasi nilai-nilai dasar Budaya Organisasi yang telah disepakati. Ada 3 (tiga) komponen utama yang harus dilakukan, yaitu (I) Merancang infrastruktur berupa Management System, Measurements and Rewards yang mencakup behavior approach dan infrastructure components, (2) Pendukung fisik seperti Processes, Tools and Structure yang mencakup value description book, shared meeting, magazine/bulletin, competition and recognition ceremony dun (3) Wujud perilaku yang ditampilkan dalam behavior category and indicators yang disesuaikan dengan karakteristik jabatan masing-masing. Implementasi model "Culture Print" tampaknya relevan dan dapat diaplikasikan oleh badan usaha di Indonesia dan menjadi salah satu pilihan bagi pimpinan untuk mencaba merealisasikannya manakala menghadapi persoalan yang berkait dengan proses menanamkan atau menginternalisasi nilai-nilai dasar BudayaOrganisasi.