Wellbeing dan Active Ageing pada Individu Lanjut Usia di Kota Surabaya

Main Authors: ., Setiasih, Pudjibudojo, Jatie K., Rahardjo, Tri Budi W.
Format: Monograph NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya dan Pusat Kelanjutusiaan Universitas Indonesia , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/21414/1/Wellbeing%20dan%20Active%20Ageing._2013.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/21414/
Daftar Isi:
  • Meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kelahiran merupakan faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan individu lanjut usia di Indonesia. Hasil penelitian d~i Lee, Baretto dan Frazier (2004) menunjukkan dengan bertambahnya usia maka terjadi penurunan pada kesejahteraan (wellbeing) individu. WHO (2002) berharap terjadinya penuaan aktif (active ageing) yaitu proses yang memungkinkan diperolehnya kesehatan, partisipasi dan rasa aman dalam upaya rneningkatkan kualitas hidup individu lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara kesejahteraan (wellbeing) dengan penuaan aktif (active aging) pada individu Ian jut usia di kota Surabaya. Penuaan aktif yang diungkap dalam penelitian ini meliputi partisipasi individu lanjut usia dalam aktivitas flsik, mental dan sosial. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan skala Psychological Wellbeing dari Di~ner, et al. (2009) dan kuesioner (dari Pusat Kelanjutusiaan Universitas Indonesia) yang mengungkap aktivitas flsik, mental dan sosial individu lanjut usia. Data yang diperoleh ditampilkan secara deskriptif kuantitatif dan diolah dengan analisis regresi. Secara umum sampel penelitian ini adalah individu yang berusia 60-64 tahun, mempunyai latarbelakang pendidikan SMA, mereka telah berkeluarga dan saat ini telah pensiun. Aktivitas mereka sehari-hari di rumah antara lain mengasuh cucu dan membersihkan rumah Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kesejahteraan (wellbeing) dengan penuaan aktif (active aging) pada individu Ian jut usia di kota Surabaya (F=21.675; p(0.000<a (0.05). Dari ketiga aktivitas individu lanjut usia, akt~vitas mental mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan (wellbeing) individu lanjut usia. Berdasarkan basil penelitian ini disarankan bagi individu lanjut usia untuk tetap aktif, baik dalam aktivitas fisik, yaitu berolahraga (berupa senam lansia atau jalan kaki), aktivitas mental, seperti membaca, menonton (misal: televisi/teater) atau aktivitas sosial, seperti kegiatan di lingkungan RT/kampung, memberikan sumbang saranlmasukan kepada lingkungan/generasimuda.