Analisis Pengendalian Budaya dalam Mengatasi Motivational Problem Karyawan Koperasi Simpan Pinjam X di Jember
Main Author: | WIJAYA, AMANDA CHRISTINE |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/20259/1/AK_3045_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/228032 http://repository.ubaya.ac.id/20259/ |
Daftar Isi:
- Dewasa ini, perekonomian Indonesia mengalami pengingkatan, namun tingkat pengangguran dan jumlah penduduk miskin di Indonesia sendiri masih tergolong tinggi. Tingginya tingkat pengangguran dan jumlah penduduk miskin ini menyebabkan berbagai masalah di Indonesia, seperti tingginya tingkat kriminalitas. Koperasi simpan pinjam memberikan kontribusi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia serta mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan non bank yang menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain dan anggotanya, sehingga akan mendorong masyarakat untuk mau mengembangkan usaha dengan menggunakan modal berupa pinjaman dari KSP. Seiring dengan peningkatan perekonomian Indonesia, banyak badan usaha baru yang muncul dan menjalankan kegiatan operasionalnya. Salah satunya adalah koperasi simpan pinjam. Peningkatan jumlah unit koperasi ini memunculkan persaingan di bidang perkoperasian. Untuk itu, setiap koperasi dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja dengan menjalankan suatu manajemen koperasi yang baik dan melakukan kegiatan operasionalnya dengan lebih efektif dan efisien.Untuk dapat menjalankan suatu manajemen koperasi yang baik, dibutuhkan sistem pengendalianmanajemen yang ditujukan untuk mengendalikan tindakan yang dilakukan oleh karyawan koperasi simpan pinjam agar selaras dengan tujuan yang ditetapkan. Sumber daya manusia merupakan komponen yang penting dalam menunjang kegiatan operasional sebuah badan usaha. Seringkali terdapat perbedaan antara keinginan karyawan dengan tujuan organisasi yang menyebabkan timbulnya masalah motivasi. Masalah motivasi dapat menghambat badan usaha dalam mencapai tujuannya, karena karyawan akan cenderung mendahulukan keinginannya daripada tujuan organisasi. Salah satu cara untuk memperoleh sumber daya yang baik adalah dengan menerapkan sistem pengendalian manajemen, diantaranya melalui pengendalian budaya. Melalui pengendalian budaya, hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia seperti proses seleksi, pelatihan, maupun aturan kekaryawanan akan sangat diperhatikan. Apabila suatu badan usaha memiliki sumber daya yang berkualitas, maka kesempatan bagi badan usaha untuk berkembang akan semakin baik dan masalah motivasi dapat dikendalikan.