Formulasi Perlindungan Saksi Dan Korban Dalam Kerangka Hukum Positif Di Indonesia

Main Author: ., Suhartati
Format: Article NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Hukum Universitas Surabaya , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/20041/1/JURNAL%20YUSTIKA.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/20041/
Daftar Isi:
  • Witnesses and Victims play an importance role in the criminal justice system. They are the determining element in the court. Many cases in Indonesia were unresolved and unsettled due to victim’s reluctance to give their testimony. This situation has moved the Indonesian government to regulate in Indonesian Law number 13 year 2006 concerning the “Protection of Witnesses and Victims”. The effect of that law is still questionable since several cases have shown that victims of crime often are sued in court. Victims may become victims for a second time. Lack of trust into the criminal justice system has prevented victims from coming forward. This paper tries discovering and implementing an effective way to protect victims and witnesses in the criminal justice system in Indonesia. Abstrak Saksi dan korban memegang peranan penting dalam sistem peradilan pidana. Mereka adalah elemen yang menentukan dalam persidangan. Banyak kasus di Indonesia yang tidak dapat terungkap dan terselesaikan karena adanya keengganan bagi korban untuk memberikan kesaksian. Situasi ini mendorong pemerintah Indonesia untuk memberlakukan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban. Dampak dari Undang-undang ini masih dipertanyakan mengingat banyaknya kasus yang menyebabkan korban justru dituntut secara hukum sehingga korban menjadi korban untuk kedua kalinya. Rendahnya kepercayaan dalam sistem peradilan pidana telah menghambat keinginan korban untuk memberikan kesaksian. Artikel ini berupaya untuk menemukan dan mengimplementasikan upaya yang efektif untuk memberikan perlindungan terhadap saksi dan korban dalam sistem peradilan pidana di Indonesia.