Perancangan dan Penjadwalan Produksi di PT. AVA
Main Author: | Liady, Thomas |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Teknik Ubaya
, 1992
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/18948/1/TM_23_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/132976 http://repository.ubaya.ac.id/18948/ |
Daftar Isi:
- Dewasa ini di Indonesia, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan perabot dari bahan rotan berkembang dengan sangat pesat. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan p~rusahaan-perusahaan tersebut, maka timbul persaingan yang ketat di antara mereka. Pertumbuhan yang pesat yang diikuti oleh banyaknya pesanan yang datang, mengharuskan suatu perusahaan mempunyai jadwal kerja yang baik, sehingga tidak terjadi keterlambatan pengiriman barang. Masalah yang kemudian timbul ialah bagaimana membuat suatu jadwal kerja yang baik sehingga tid.ak terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang. Dengan adanya suatu jadwal kerja yang baik, maka tentunya harus didukung pula dengan tersedianya bahan baku yang cukup untuk memenuhi suatu jadwal kerja. Sampai saat ini, PT AVA, yang merupakan suatu peru~ahaan pembuatan perabot rotan, masih menentukan jadwal kerjanya dan estimasi kebutuhan bahan baku berdasarkan pengalaman masa lalu. Dengan memakai cara ini, rusiko keterlambatan pengiriman dari tanggal yang telah ditetapkan masih cukup besar. Oleh karena itu ยท diadakan penelitian dengan tujuan mengurangi resiko yang telah disebutkan di atas. Metoda yang dipilih untuk menyelesaikan masalah tersebut ialah Material Requirement Planning atau biasa disebut MRP. Terdapat beberapa macam input daripada MRP, yaitu MPS (Master Production Schedule) yang berisi tentang data mengenai produk apa yang akan diproduksi dan kapan produk tersebut diperlukan, ISR (Inventory Status Record) yang berisi data mengenai safety stock, lead time, lot sizes, BOH (Bill of Material) yang berisi data mengenai struktur pembuatan suatu produk. Hasil atau output yang dihasilkan ialah jadwal kerja yang dapat dituliskan dalam suatu work orders (WO), atau perintah kerja, dan jumlah kebutuhan bahan baku untuk suatu produk yang akan diproduksi, yang juga dituliskan dalam suatu purchase orders (PO), atau perintah untuk membeli bahan baku/barang yang dibutuhkan. Dengan memiliki jadwal kerja dan data mengenai jumlah kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan, maka resiko tidak tepatnya waktu pengiriman dapat diperkecil.