Penerapan Activity Based Costing Dalam Analisis Profitabilitas Pelanggan Untuk Pengendalian Biaya Pada PT. X Waru Sidoarjo
Main Author: | Yohannes, Cynthia |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Ekonomi UBAYA
, 1994
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/17316/1/AK_369_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154305 http://repository.ubaya.ac.id/17316/ |
Daftar Isi:
- Dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif ini, badan usaha dituntut untuk dapat mengelola badan usaha secara efektif dan efisien. Untuk dapat meningkatkan penjualan dalam lingkungan yang semakin ketat ini, tingkat pelayanan kepada pelanggan menjadi suatu unsur penting. Badan usaha dengan sunber daya yang terbatas akan berusaha untuk menekan biayanya dengan mengarahkan distribusi penjualannya pada pada pelanggan yang menguntungkan. Pelanggan dengan jumlah pesanan yang besar belum tentu pelanggan yang menguntungkan, karena biaya biaya untuk melayani pelanggan yang satu berbeda dengan pelanggan lainnya. Untuk dapat mengetahui secara pasti pelanggan mana yang menguntungkan maupun yang tidak. dapat diperoleh dengan melakukan analisis profitabilitas pada tiap-tiap pelanggan. Semua biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh badan usaha untuk melayani pelanggan harus dikurangkan dari pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan tersebut. Untuk dapat membebankan biaya-biaya ke pelanggan dengan akurat, digunakan metode Activity Based Costing (ABC). Activity-Based Costing membebankan biaya ke pelanggan atas dasar sumber daya yang dikonsumsi oleh masing-masing pelanggan, bukan bersifat arbitrer sehingga informasi yang dihasilkan dari analisis profitabilitas pelanggan menjadi lebih akurat. Hal ini menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting dalam pengambilan putusan pihak manajemen. Hasil analisis profitabilitas pelanggan yang dilakukan terhadap pelanggan-pelanggan PT " X " menunjukkan pelanggan Denpasar merupakan pelanagan yang paling menguntungkan. Sebaliknya, pelanggan Banyuwangi dan Jember merupakan pelanggan yang paling tidak menguntungkan. Dari hasil 1n diharapkan badan usaha dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai pelanggan yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, agar badan usaha dapat menyusun strategi penjualannya dengan baik serta untuk mengatur berbagai kebijaksanaanya sehingga pada akhirnya pengendalian biaya badan usaha dapat tercapai.