Aplikasi AHP Dalam Penentuan Bobot Kelayakan Peningkatan Keandalan Mesin Sebagai Dasar Optimasi Alokasi Keandalan
Main Author: | Aryo, Denny |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
University of Surabaya
, 2003
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/168/6/Aryo_Aplikasi_abstrak_2003.pdf http://repository.ubaya.ac.id/168/1/Aryo_Aplikasi_2003.pdf http://repository.ubaya.ac.id/168/ |
Daftar Isi:
- Alokasi keandalan sering kali dilakukan secara subjektif berdasarkan pengalaman operator atau teknisi perawatan dari suatu sistem. Selain itu metode yang sering digunakan selama ini memiliki keterbatasan dari segi aplikasinya dimana data kerusakan/kegagalan komponen diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Dalam kenyataannya komponen /subsistem penyusun suatu sistem tidak identik satu sama lain sehingga memiliki distribusi data kegagalan yang berbeda-beda.Penelitian ini akan mengaplikusikan metode Analytical Hiearchy Proccess (AHP) dalam penentuan bobot kelayakan peningkatan keandalan sehinga dapat mengurangi tingkat subiektivitas. Bobot tersebut merupakan salah satu faktor dalam formulasi dengan program nonlinier dengan fungsi tujuan untuk meminimalkan total biaya sistem. Biaya peningkatan keandalan dari tiap mesin dimodelkan sebagai suatu fungsi eksponensial dari keandalan aktual, target keandalan sistem, dan bobot kelayakan peningkatan keandalan. Berdasarkan alokasi keandalan tersebut selanjutnya dapat disusun jadwal perawatan berkala sehingga dapat mencapai target keandalan sistem yang diinginkan. Sebagai studi kasus dilakukan alokasi keandalan pada PT XYZ, suatu perusahaan yang memproduksi lampu tabung. Berdasarknn pembobotan dengan metode AHP terhadap Complexity Factor, State of The Art Factor, Operational Profile Factor, dan Criticality Factor, maka mesin yang memiliki tingkat kelayakan paling tinggi untuk ditingkatkan keandalannya secara berurutan adalah: Coating-mg(O,Z59), Sintering (0,254), Wiper (0.222). Sealing (0.144). dan Pumping (0,120). Bobot tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai dasar dalam alokasi keandalan. Jika target keandalan sistem adalah 90°% selama 300 jam operasi, maka alokasi keandalan untuk masing-masing mesin sebagai berikut: Coating-Drying (98%). Sintering (98,55%), Wiper (97,65%), Sealing (97,89%), dan Pumping (97.52%).