Pengaruh Edukasi yang dilakukan oleh Farmasis terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Hasil Klinis yang dilihat dari Parameter HbA1C dan Kolesterol-LDL pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit X di Surabaya

Main Author: Yunaidy, Boy
Format: Thesis PeerReviewed
Terbitan: Fak. Farmasi Ubaya , 2012
Subjects:
Online Access: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/229501
http://repository.ubaya.ac.id/15290/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya peningkatan angka insiden dan prevalensi Diabetes Melitus (DM) tipe-2 di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. DM hiperglikemia menyebabkan terjadinya komplikasi makrovaskuler dan komplikasi mikrovaskuler. Penurunan kejadian penyakit makrovaskuler dapat dicegah dengan mengontrol glukosa darah (HbA1C < 7%), tekanan darah <130/80mmHg, dan kolesterol-LDL <100mg/dl (<2,6mmol/l). Edukasi merupakan bagian yang fundamental dari pelayanan pada pasien diabetes yang diharapkan dapat memperbaiki hasil klinis dan dalam jangka panjang dapat mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Tujuan: pengaruh edukasi yang dilakukan oleh farmasis terhadap peningkatan pengetahuan dan hasil klinis yang dilihat dari parameter HbA1C dan kolesterol- LDL. Metode: Randomized Controlled Trial (RCT), yang mana sampel penelitian diperoleh dari Unit Rawat Jalan Rumah sakit X di Surabaya melalui teknik simple random sampling. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: kelompok uji (n=18) yang menerima intervensi edukasi dari farmasis dibandingkan dengan kelompok kontrol (n=22). Penelitian dilakukan selama 3 bulan, dimana sebelum dan sesuah penelitian, dilakukan pengambilan data pre-test dan post-test yang terdiri dari pengukuran pengetahuan melalui kuesioner Diabetes Knowledge Test (DKT), pengukuran laboratorium HbA1C dan Kolesterol-LDL. Analisa data DKT dan Kolesterol-LDL dengan menggunakan uji independent sample t-test, sedangan data HbA1C dianalisa dengan menggunakan uji paired samples t-test. Hasil: Sebelum diedukasi oleh farmasis, pasien diabetes memiliki kategori level pengetahuan yang CUKUP cenderung KURANG terkait diabetes, kemudian setelah diedukasi oleh farmasis, pasien diabetes menjadi memiliki kategori level pengetahuan yang CUKUP cenderung BAIK terkait diabetes. Terdapat perbedaan signifikan antara peningkatan pengetahuan pasien pada kelompok uji setelah diberi edukasi oleh farmasis terhadap kelompok kontrol. Adanya edukasi oleh farmasis juga memberikan perbedaan yang signifikan terhadap penurunan HbA1C antara kelompok uji dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan pengaruh edukasi terhadap penurunan kolesterol-LDL memberikan hasil bahwa tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara kelompok uji setelah diberi edukasi oleh farmasis terhadap kelompok kontrol