Perbandingan Antara Biaya Pencegahan Dan Biaya Penilaian Dengan Biaya Kegagalan Sebagai Bagian Dari Biaya Kualitas Pada Perusahaan - Perusahaan Mebel Kayu di Daerah SIER

Main Author: Juliana, Rosa
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Ekonomi UBAYA , 1993
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/14841/1/AK_213_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154512
http://repository.ubaya.ac.id/14841/
Daftar Isi:
  • Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah memaksa setiap perusahaan untuk meningkatkan keunggulan komparatifnya, yang dapat dicapai dengan menggunakan waktu, biaya, dan kualitas sebagai senjata persaingan. Kalau selama ini sebagian perusahaan masih lebih memfokuskan pada penurunan biaya dan harga jual yang murah, maka dengan perkembangan sekarang ini, yang perlu dipikirkan bukan lagi hanya soal bagaimana memenangkan kompetisi dalam hal harga, tetapi juga apakah kualitas produk yang dijual sesuai dengan tuntutan pasar. Hal ini jelas merupakan tantangan tersendiri. Perusahaan harus menyelenggarakan dan secara terus menerus memonitor program peningkatan kualitas. Untuk itu pihak manajemen membutuhkan tersedianya informasi yang dapat memotivasi manajemen untuk meningkatkan kualitas dan mengukur keefektifan usaha-usaha peningkatan kualitas yang telah dilakukan . Disinilah akuntansi manajemen memainkan peranannya, yaitu menyediakan informasi dalam bentuk laporan biaya kualitas yang komprehensif. Ruang lingkup dalam skripsi ini dibatasi pada perusahaan-perusahaan mebel kayu di daerah SIER, dan masalah yang diteliti adalah ingin mengetahui apakah perusahaan-perusahaan di daerah tersebut mengeluarkan biaya kualitas terbesar pada biaya pencegahan dan biaya penilaian atau pada biaya kegagalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memang menaruh perhatian yang cukup besar pada masalah kualitas produk, dimana hal ini tampak dari biaya kualitas yang dikeluarkan perusahaan untuk peningkatan kualitas cukup besar. Namun perusahaan belum melaksanakan secara khusus pengklasifikasian, pengukuran, dan pengendalian terhadap biaya kualitas. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa temyata perusahaan lebih besar mengeluarkan biaya kegagalan daripada biaya pencegahan dan biaya penilaian. Dari hasil ini diharapkan perusahaan dapat menyusun strategi yang lebih baik dengan mengantisipasi penyimpangan dan mengambil tindakan koreksi secara tepat, sehingga tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai.