Perlakuan Akuntansi atas Pendapatan dan Beban Kontrak Konstruksi Sesuai PSAK No.34 Serta Pengaruhnya terhadap Pengenaan Pajak Penghasilan Bedan PT 'X' di Surabaya
Main Author: | SETIAWAN, DENNY |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/14548/1/AK_2875_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/224009 http://repository.ubaya.ac.id/14548/ |
Daftar Isi:
- Seiring perkembangan jaman yang kian pesat, bidang usaha jasa konstruksi merupakan salah satu elemen penting dalam menjaga kelangsungan perkembangan infrastruktur. Bidang jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan fisik prasarana, yang berfungsi sebagai pendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, sosial dan budaya. Melihat pentingnya peranan jasa konstruksi, pemerintah akan mendorong pertumbuhan pasar jasa konstruksi nasional dengan berperan aktif dalam membuka informasi peluang pasar jasa konstruksi baik di dalam negeri maupun luar negeri, dengan demikian dapat memperluas pangsa pasar bidang konstruksi di Indonesia maupun mancanegara. Tujuan laporan keuangan adalah memberi informasi bagi pihak internal perusahaan maupun eksternal dan diharapkan bermanfaat bagi pengambil keputusan. Agar dapat memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, maka laporan keuangan harus disajikan secara wajar dan harus memenuhi karakteristik kualitatif, yaitu relevan, andal, dapat dipahami, dan dapat dibandingkan. Pada badan usaha konstruksi terdapat kekhususan dimana periode kontrak konstruksi bervariasi, ada yang terselesaikan dalam satu periode akuntansi dan ada kontrak yang periode dimulainya aktivitas kontrak berbeda dengan periode berakhirnya kontrak tersebut. Hal inilah yang perlu mendapat perhatian, di mana badan usaha harus mampu mengalokasikan pendapatan dan beban kontrak konstruksi pada masing-masing periode dengan tepat sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan informasi yang tepat dan berguna bagi pengambilan keputusan. Dalam perpajakan saat ini sistem perpajakan di Indonesia belum menyatu dengan jiwa bisnis. Dampak ini melekat pada hampir semua aktivitas sebuah perusahaan jasa konstruksi. Namun aspek pajak seringkali merupakan urutan terakhir bahkan terkadang tidak dipertimbangkan sama sekali dalam proses pengambilan keputusan. PT “X” merupakan badan usaha jasa konstruksi. Metode akuntansi yang diterapkan PT”X” selama ini adalah metode kontrak selesai (completed contract method), di mana pendapatan dan biaya kontrak diakui pada saat proyek telah terselesaikan. Dengan demikian laporan keuangan PT”X” tidak mencerminkan keadaan badan usaha yang sesungguhnya. Sedangkan menurut PSAK No.34 pengakuan pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of completion), dimana pendapatan dan biaya kontrak diakui sesuai tahap kemajuan aktivitas kontrak pada tanggal neraca. Harapan dari penulis, dengan adanya skripsi ini akan membantu banyak pihak yang berkepentingan. Perusahaan sebagai nara sumber, pembaca dan penulis sendiri.