Analisis Value Added Sebagai Indikator Pengukuran Intelectual Capital dan Dampaknya terhadap Kinerja Badan Usaha Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 - 2008
Main Author: | SUSILO, LINA |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/14383/1/AK_2873_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/223997 http://repository.ubaya.ac.id/14383/ |
Daftar Isi:
- Untuk dapat meyakinkan para investor bahwa suatu badan usaha memiliki keunggulan kompetitif dan tetap mampu bertahan di masa yang akan datang, maka badan usaha tersebut harus memiliki kelebihan baik secara fisik dan keuangan maupun non fisik atau value yang dapat diciptakan badan usaha tersebut. Pengetahuan dan informasi merupakan sumber daya utama dalam perekonomian saat ini. Pengetahuan, informasi, pengalaman, dll secara kolektif disebut sebagai intellectual capital yang merupakan landasan bagi kesuksesan di abad 21 dan sumber daya tidak berwujud merupakan kunci untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif tersebut. Beberapa badan usaha manufaktur di Indonesia juga memiliki hidden value. Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukan bahwa berkurangnya atau bahkan hilangnya aset tetap dalam neraca tidak menyebabkan hilangnya penghargaan pasar terhadap suatu badan usaha. Hal ini menunjukan bahwa market value terjadi karena masuknya konsep intellectual capital yang merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan nilai suatu badan usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara empiris peran value added sebagai indikator pengukuran intellectual capital dan melihat dampaknya terhadap kinerja badan usaha yang terdiri dari kinerja ekonomi, kinerja keuangan, dan kinerja pasar saham dari badan usaha manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2005-2008. Penelitian ini menggunakan metode Pulic’s VAICTM Model untuk mengukur nilai intellectual capital yang dimiliki badan usaha manufaktur, sedangkan kinerja badan usaha diwakili oleh rasio Operating Income to Sales (OI/S) untuk kinerja ekonomi, Return on Assets (ROA) untuk kinerja keuangan, dan Market to Book Value Ratio (MB) untuk kinerja pasar saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital memikiki dampak positif pada kinerja ekonomi, kinerja keuangan, dan kinerja pasar saham pada badan usaha manufaktur di Indonesia. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa capital employed juga tetap penting bagi badan usaha karena juga memiliki peranan dalam penciptaan nilai.