Penerapan Akuntansi Inflasi dengan Metode General Price Level Accounting Sebagai Informasi Tambahan untuk Pengambilan Keputusan pada Laporan Keuangan Konvensional pada PT X di Surabaya

Main Author: ., Lanny
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Ekonomi UBAYA , 2000
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/14246/1/AK_1450_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153365
http://repository.ubaya.ac.id/14246/
Daftar Isi:
  • Kondisi moneter dan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami krisis. Saat ini dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai tingkat inflasi tertinggi di dunia. Pada tahun 1998 tingkat inflasi di Indonesia sebesar 77,63%. Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan tingkat harga umum barang dan jasa dan turunnya daya beli uang. Badan usaha yang sudah go public wajib menerbitkan laporan keuangannya untuk umum. Pada PT "X" laporan keuangannya di susun dengan menggunakan prinsip historical cost, padahal kondisi ekonomi saat ini krisis, sehingga laporan keuangan yang disajikan tidak menggambarkan keadaan keuangan PT "X" yang realistis sehingga dapat mengakibatkan distorsi dalam pengambilan keputusan. Hal ini disebabkan karena laporan keuangan konvensional yang digunakan oleh PT "X" disusun berdasarkan nilai historis dengan asumsi nilai uang adalah tetap yang berbeda dengan kondisi saat ini. Kelemahan dari laporan keuangan konvensional mt dapat diantisipasi dengan menerapkan akuntansi inflasi untuk melengkapi laporan keuangan konvensional. Manfaat penerapan akuntansi inflasi adalah membantu pihak manajemen dalam menyajikan laporankeuangan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan, sebagai masukan bahwa akuntansi inflasi dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi laporan keuangan konvensional. Penerapan akuntansi inflasi akan menghasilkan laporan keuangan yang telah disesuaikan dengan tingkat harga sekarang. Metode yang digunakan adalah General Price Level Accounting karena metode ini, dibandingkan dengan metode lainnya, tidak menyimpang terlalu jauh dari struktur akuntansi yang ada yang menggunakan harga perolehan historis sebagai dasar pencatatan.