Pola Penggunaan Obat yang diberikan pada Pasien Demam Berdarah Dengue Rawat Inap di Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Surabaya
Main Author: | DETASISMA, ARKODIAN |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fak. Farmasi Ubaya
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/14019/1/F_3422_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/228699 http://repository.ubaya.ac.id/14019/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian retrospektif yang bersifat non eksperimental dengan rancangan analisa deskriptif mengenai pola penggunaan obat demam berdarah pada pasien dengan diagnosa akhir dokter pasien demam berdarah dengue di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya selama tahun 2010. Jumlah sampel pada penelitian ini diperoleh 306 data rekam medis untuk pasien demam berdarah dengue tanpa penyakit penyerta. Pasien berjenis kelamin laki – laki sebesar 56 % dan perempuan 44 %, kelompok usia terbanyak antara 12-22 tahun sebesar 32 %. Kesesuaian dibandingkan dengan Dengue Guidelines for diagnosis Treatment, Prevention AND Control dari WHO tahun 2009 sebesar 57 %, ketidaksesuaian paling besar disumbang oleh pemakaian antibiotik sebesar 34 %, kemudian disusul oleh pemakaian antipiretik yang tidak sesuai yaitu sebesar 24,9 %. Kesalahan lain yang sering terjadi yaitu pemakaian kortikosteroid sebesar 8 % dan pemakaian hemostatik sebesar 3,8 % dari total seluruh pasien. Golongan antibiotik yang sering digunakan yaitu cephalosporin 66,3 %, quinolon 9,6 %, peniccilin 6,7 % Pemakaian obat lain yang sering digunakan yaitu antasida sebesar 58,8 % , antiemetika sebesar 57,8 % , PPI 36,9 %,vitamin dan suplemen 33 %, H2 bloker sebesar 12,1 %.