Pola Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (Oat) untuk Pasien Tuberkulosis Paru Dewasa yang Menjalani Rawat Jalan di Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Surabaya Selama Bulan Oktober 2010
Main Author: | Irawan, Anita |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fak. Farmasi Ubaya
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/13050/1/F_3228_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/224101 http://repository.ubaya.ac.id/13050/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian retrospektif yang bersifat non eksperimental dengan rancangan analisa deskriptif mengenai pola penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada pasien rawat jalan dengan diagnosis akhir tuberkulosis paru di salah satu rumah sakit swasta di surabaya selama bulan Oktober 2010. Jumlah sampel pada penelitian ini diperoleh 45 data rekam medis untuk pasien dengan TB paru: 51,11% penderita tb paru berjenis kelamin perempuan, dengan kelompok usia terbanyak antara 20-27 tahun sebanyak 26,67%. Pemeriksaan pendukung yang dilakukan adalah foto toraks sebanyak 100%. 31,11% pasien TB paru mempunyai penyakit penyerta dan penyakit penyerta terbanyak adalah Diabetes Melitus sebanyak 42,87%. Kategori pasien TB terbanyak adalah TB kasus baru sebanyak 80% dan yang baru terdiagnosis pada bulan Oktober 2010 sebanyak 11,11%. Jenis kombinasi OAT yang digunakan pada tahap intensif adalah kombinasi dosis tetap (KDT) sebanyak 58,14%, dan pada tahap lanjutan adalah kombinasi kombipak sebanyak 96,30%. Jumlah OAT yang diberikan pada tahap intensif adalah 4 OAT yaitu Rifampisin-Isoniasid-Pirazinamid-Etambutol sebanyak 67,43% dan pada tahap lanjutan adalah 2 OAT yaitu Rifampisin dan Isoniasid. Obat batuk pilek adalah golongan obat lain yang digunakan pada pengobatan tahap intensif sebanyak 65,12% dan golongan vitamin pada tahap lanjutan sebanayak 66,67%.