Penetapan Kadar Pb Dalam Kangkung (Ipumoea Replans Pair) Yang Direbus Sebelum dan Setelah Air Mendidih Dengan Alat Inducttively Coupled Plasma Spectrometer (ICPS)
Main Author: | Petrus, Simon |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi UBAYA
, 2000
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/12757/1/F_903_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/150932 http://repository.ubaya.ac.id/12757/ |
Daftar Isi:
- Air merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia. Kalau air tersehut tercemar maka akan mengganggu kesehatan manusia. Di kota hesar seperti Surahaya ini hanyak industri yang membuang limhah ke sungai sehingga air sungai tersehut tercemar oleh logam herat. Salah satu logam herat yang terkandung dalam limhah adalah Ph. Tanaman kangkung hanyak ditanam di sekitar daerah sungai dengan menggunakan air sungai sehagai air siraman, hila air sungai hanyak mengandung Ph, maka kangkung akan tercemari oleh Ph. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap tanaman kangkung yang diberi perlakuan direhus sebelum air mendidih dan air setelah mendidih. Dalam penelitian ini digunakan sampel berupa tanaman kangkung darat yang ditanam secara hidroponik yang disiram dengan Ph 2 mg/L dan pupuk 2000mg/L. Untuk menganalisa Pb digunakan Inductively Coupled Plasma Spectrometer (ICPS) Fisons 3410+. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ini, didapatkan bahwa kadar Pb yang terkandung dalam kangkung yang direbus setelah air mendidih sebanyak 0,294 mg/L dan dalam kangkung yang direbus sehelum air mendidih sehanyak 0,272 mg/L. Pada air rebusan kangkung yang direbus sehelum air mendidih terkandung sebanyak 0,152 mg/L Ph dan air rebusan kangkung yang direbus setelah air mendidih terkandung sebanyak 0,147 mg/L Ph.