Uji Daya Lambat Isolat Antarkuinon Dari Fraksi Eter Ekstrak Etanol Daun Ketepang Cina (cassia alata L.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Trichophyton mentagrophythes

Main Author: ., Christine
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Farmasi UBAYA , 1996
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/11979/1/F_Abstrak_488.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/151355
http://repository.ubaya.ac.id/11979/
Daftar Isi:
  • Ketepeng cina (Cassia alata Linn) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan penyakit kurap. Penyakit kurap disebabkan oleh infeksi jamur, salah satunya adalah Trichophyton mentagrophytes. Dari penelitian sebelumnya (Logawa dkk, 1991) terbukti bahwa ekstrak etanol 95% daun ketepeng cina (Cassia alata Linn) yang diperoleh secara perkolasi dapat menghambat pertumbuhan jamur Microsporum gypseum, Homodendrum pedrosi, Homodendrum compactum, Geotricum candidum, dan Mysellia sterila. Penelitian lainnya (Siahaya, 1988) membuktikan bahwa ekstrak etanol dan metanol daun ketepeng cina (Cassia alata Linn) yang diperoleh secara soxhletasi dapat menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum. Penelitian selanjutnya (Herlina, 1996) membuktikan bahwa ekstrak etanol 95% dan fraksi eter ekstrak etanol 95% daun ketepeng cina (Cassia alata Linn) yang diperoleh secara perkolasi dapat menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes. Dan dari fraksi eter diketahui bahwa kandungan kimia yang ada adalah senyawa golongan antrakuinon, flavonoid dan lakton. Sehingga ini diteliti apakah antrakuinon yang merupakan komponen terbesar mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes dengan menggunakan metode silinder cup. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 95%, fraksi eter ekstrak etanol 95% dan iso1at antrakuinon daun ketepeng cina (Cassia alata Linn) yang diperoleh secara soxhletasi dapat menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes dan dengan peningkatan kadar isolat antrakuinon juga terjadi peningkatan diameter daerah hambatan.