Pengaruh Konsentrasi Mn2+ Terhadap Indeks Pertumbuhan Kultur Tunas Pule Pundak (Rauwolfia Serpentina Benth) Dan Analisis Kualitatif Kandungan Alkaloida Reserpin Secara Kromatografi Lapis Tipis

Main Author: Nurliza, Suzy
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Farmasi UBAYA , 1997
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/11162/1/F_628_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/151237
http://repository.ubaya.ac.id/11162/
Daftar Isi:
  • Pule pandak (Rauwolfia Serpentina Benth) merupakan salah satu tanaman obat langka. Untuk menyelamatkannya agar tidak terjadi kepunahan maka metode kultur jaringan dapat dipakai sebagai salah satu teknologi pilihan. Sebagai langkah awal dilakukan sterilisasi tunas tanaman Rauwolfia serpentina Benth yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Daerah Balai Materia Medica - Batu, Malang, Jawa Timur. Kemudian ditanam dimedia MS + IBA O,1 mg/l + BA 2,5 mg/l + casein hidrolisat 100 mg/l + air kelapa 15%. Selanjutnya dilakukan percobaan dengan berbagai konsentrasi Mn2+ pada media MS yaitu 0 mg/l, 22,3 mg/l, dan 44,6 mg/l. Kultur tunas tersebut ditanam dan dikultivasi kemudian dipanen pada hari ke-5, 10, I5, 20, 24, 27, 30, 35, 40, dan 45 dan dihitung indeks pertumbuhannya (IP). Dari penelitian tentang kultur tunas Rauwolfia serpentina Benth pada media MS dengan berbagai konsentrasi Mn2+ ternyata IP segar tertinggi didapat pada konsentrasi Mn2+ 0 mg/l = 6,97 hari ke-27, konsentrasi Mn2+ 22,3 mg/l = 6,80 hari ke-35, dan konsentrasi Mn2+ 44,6 mg/l = 6,94 hari ke-27. Kultur tunas Rauwolfia Serpentina Benth yang telah dipanen, dikeringkan dan diserbuk kemudian diekstraksi untuk analisis secara KLT. Hasil analisis secara KLT rnenunjukkan bahwa pada kultur tunas Rauwolfia Serpentina Benth mengandung reserpin dan berdasarkan KLT hasil terbaik didapat pada kultur tunas yang ditanam pada media MS dengan konsentrasi Mn2+ 0 mg/l hari ke-27 sampai hari ke-35.