Skrining Fitokimia Terhadap Tumbuhan yang Mempunyai Daya Sitotoksik Terbesar Terhadap Artemia salina (Leach) dari Beberapa Tumbuhan Suku Labiatae
Main Author: | Muawanah, Anna |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Farmasi UBAYA
, 2000
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/10604/2/F_835_Abstrak.pdf http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/151033 http://repository.ubaya.ac.id/10604/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan uji daya sitotoksik ekstrak etanol 70% daun Sangketan (Moschosma polystachyon (L.) Bth), Lampes (Ocimum sanctum L.), Selasih Mekah (Ocimum grafissimum L.f.graveolens Back.) dan herba Janggelan (Mesona palustris Bl.) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Metode BST dilakukan dengan menggunakan Artemia salina Leach yang berumur 48 jam dan diberi perlakuan selama 24 jam dengan larutan ekstrak uji. Konsentrasi yang digunakan adalah 1000 μg/ml, 100 μg/ml dan 10 μg/ml, masing-masing dilakukan replikasi dua kali. Data kematian Artemia salina Leach dianalisa dengan Finney Computer Program untuk menentukan harga LC5o. Hasil penelitian menurut metode BST menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% dari daun Sangketan dan Lampes mempunyai prospek sebagai antikanker, karena mempunyai harga LC5o kurang dari 1000 μg/ml, di mana harga LC5o yang diperoleh untuk ekstrak etanol 70% daun Sangketan 131,3826 μg/ml dan daun Lampes 665,2012 μg/ml. Sedangkan daun Selasih Mekah dan herba Janggelan tidak mempunyai prospek sebagai antikanker karena harga LC5o lebih dari 1000 μg/ml yaitu 2069,7118 μg/ml untuk daun Selasih Mekah dan 288, 0732 .l07 μg/ml untuk herba Janggelan. Hasil skrining fitokimia yang dilakukan terhadap daun Sangketan yang mempunyai daya sitotoksik terbesar dari keempat tanaman uji menunjukkan adanya kandungan minyak atsiri, senyawa terpenoid bebas, saponin triterpenoid, flavonoid dan polifenol.