Efek Ekstrak Biji Petai Cina (Leucaena glauca Auct.) sebagai Antihiperglinkemik pada Tikus Putih Jantan Diabetes Akibat Alloxan

Main Author: Nuraini, April
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Farmasi UBAYA , 2004
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/10333/1/F_1487_Abstrak.pdf
http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/150368
http://repository.ubaya.ac.id/10333/
Daftar Isi:
  • Penggunaan tanaman sebagai obat tradisional untuk diabetes sampai sekarang semakin banyak dikembangkan. Hal ini karena tingkat penderita diabetes di Indonesia semakin meningkat. Tanaman tradisiondal yang sudah diteliti khasiatnya untuk menurunkan kadar glukosa darah yakni biji petai cina dalam sediaan infusa, yang ternyata kurang optimal dalam menurumkan kadar glukosa darah. Berdasarkan penelitian tersebut maka penulis mencoba mengadakan penelitian ekstrak biji petai cina 20%, diharapkan dapat memberikan efek yang optimal dalam menurunkan kadar glukosa darah. Dalam penelitian ini, digunakan 30 ekor tikus putih jantan dan dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok kontrol yang dberi aqua sebanyak 15 ml/kg BB sehari dua kali peroral dan kelompok pembmding diberi suspensi Metobrmin HC1 500 mg/kg BB sebanyak 15 ml/kg BB sehari dua kali peroral selanjulnya kelompok uji diberi ekstrak biji petai cina 20% sebanyak 15 ml/kg sehari dua kali peroral. Dari hasil analisis statistik secara anova, diperoleh hasil bahwa kadar glukosa darah kelompok uji berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol, tetapi efeknya lebih kecil dibandingkan dengan kelompok pembanding sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji petai cina 20% dosis 3 g/kg BB sebanyak 15 ml/kg BB dengan pemberian sehari dua kali memberikan efkk antihiperglikemik.