POTENSI EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti
| Main Authors: | Pratisthita Sukadana, I Made Ananda Prajna, Sudarmaja, I Made, Swastika, I Kadek, Damayanti, Putu Ayu Asri |
|---|---|
| Format: | Article info application/pdf eJournal |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
Universitas Udayana
, 2024
|
| Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/95379 https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/95379/54812 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit endemik yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia bahkan menjadi masalah kesehatan dunia. DBD disebabkan oleh virus RNA rantai tunggal, yaitu dengue virus1 yang penyebarannya mengalami pola perubahan dari siklik menjadi tidak teratur sehingga berdampak pada peningkatan kasus DBD itu sendiri2. Pemerintah berupaya mencegah penyebaran kasus DBD dengan memutus rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dengan menggunakan insektisida sintetik atau kimia. Namun, pencegahan menggunakan metode ini memberikan dampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji potensi ekstrak daun sambiloto sebagai larvasida nabati terhadap larva nyamuk aedes aegypti. Penelitian ini merupakan studi eksperimental sesungguhnya dengan rancangan randomized posttest only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh larva aedes aegyptiyang dikembangbiakan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan besar sampel sebanyak 600 sampel larva yang terbagi menjadi 400 sampel kelompok uji (P1, P2, P3, dan P4) serta 200 sampel kelompok kontrol (P0 dan P5). Hasil analisis ANOVA dan chi square menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Sambiloto (Andrographis paniculata) aktif sebagai larvasida pada konsentrasi efektif 1,390% dengan waktu kontak 24 jam. Daun Sambiloto aktif sebagai larvasida karena mengandung senyawa golongan fenolat, alkaloid, flavonoid, dan terpenoid. Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Ekstrak Sambiloto, Konsentrasi aktif
- ABSTRACT Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an endemic disease that is familiar to the people of Indonesia and has even become a global health problem. DHF is caused by a single-stranded RNA virus, namely dengue virus1, whose distribution pattern changes from cyclic to irregular, increasing in dengue cases themselves. The government is trying to prevent the spread of dengue cases by breaking the chain of breeding of the Aedes aegypti mosquito by using synthetic or chemical insecticides. However, prevention using this method harms the environment and human health. Therefore it is necessary to research to examine the potential of bitter leaf extract as a vegetable larvicide against Aedes aegypti mosquito larvae. This research is a true experimental study with a randomized posttest-only control group design. The population in this study were all Aedes aegypti larvae bred at the Parasitology Laboratory, Faculty of Medicine, Udayana University with a sample size of 600 larvae which were divided into 400 test group samples (P1, P2, P3, and P4) and 200 control group samples (P0 and P5). The results of ANOVA and chi-square analysis showed that the ethanol extract of Sambiloto (Andrographis paniculata) leaves was active as a larvicide at an effective concentration of 1.390% with a contact time of 24 hours. Sambiloto leaves are active as larvicides because they contain compounds groups phenolic, alkaloid, flavonoid, dan terpenoid. Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, Sambiloto Extract, Active concentration