KORELASI KADAR GULA DARAH PLASMA DENGAN NILAI HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI
Main Authors: | Supono, Benny, Putu Sutirta Yasa, I Wayan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Udayana
, 2021
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/78485 https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/78485/41591 |
Daftar Isi:
- Peningkatan jumlah pasien diabetes mellitus terjadi tiap tahun dan in terjadi di seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes terbanyak. Indonesia menempati peringkat ke tujuh dengan jumlah 10 juta pasien diabetes mellitus di tahun 2015 dan diperkirakan akan tetap terjadi peningkatan jumlah pasien diabetes mellitus pada tiap tahunnya. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang beragam dari yang ringan sampai yang berat bila pasien tidak melakukan penatalaksanaan yang baik. Pemeriksaan gula darah plasma tidak cukup untuk memandu penatalaksanaan pada pasien karena tidak bisa memberikan gambaran dua sampai tiga bulan yang lalu sehingga diperlukan pemeriksaan HbA1c untuk memandu penatalaksanaan pasien dengan diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini untuk melihat korelasi antara tingkat gula darah plasma dengan tingkat HbA1c pada pasien diabetes mellitus. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Data didapatkan dari rekam medis pasien RSUP Sanglah dari Februari 2016 sampai Oktober 2016. Hasil penelitian mendapatkan korelasi yang signifikan antara gula darah plasma puasa dengan HbA1c dengan nilai korelasi(r) sebesar 0,603. Korelasi yang signifikan juga didapatkan antara gula darah plasma 2 jam postprandial dengan HbA1c dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,517. Dapat di simpulkan bahwa semakin tinggi tingkat gula darah plasma berhubungan dengan semakin tinggi tingkat HbA1c, jika terdapat perbedaan maka bisa dijadikan sebagai dasar dalam evaluasi penatalaksanaan pada pasien. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Gula darah plasma, Gula darah Puasa, Gula darah 2 jam postprandial, HbA1c
- The number of people who suffer diabetes mellitus is increasing every year in every country in the world. Indonesia is one of top ten countries for number of people with diabetes. Indonesia is ranked 7th with total 10 million diabetes mellitus patient in 2015. In future, it estimated that the number of persons with diabetes mellitus in Indonesia will increase. Diabetes can make many complications from mild condition until severe conditions. It could happen if management is not implemented properly. Plasma glucose test are not enough to guide the management of patients because it cannot give a description of two to three months ago so HbA1c is necessary to guide the management of patients with diabetes mellitus. this study aims to find out and identified how the correlation between plasma glucose and HbA1c in patient with diabetes mellitus in Sanglah hospital. This type of study is analytical study with cross-sectional design. This study uses data from the medical records of patient with diabetes mellitus at Sanglah hospital from March 2016 until October 2016. The results of a study reported a significant correlation between fasting plasma glucose with HbA1c values of correlation (r) 0.603. A significant correlation was also found between 2 hours postprandial plasma glucose with HbA1c values of correlation (r) of 0.517. It can be concluded that the higher of the plasma glucose levels associated with higher of HbA1c levels, if there is a difference then can be used as a basis for evaluating the management of patients. Keywords: Diabetes Mellitus, Plasma Glucose, Fasting Plasma Glucose, 2 hours Postprandial Plasma Glucose, HbA1c