PREVALENSI DAN HUBUNGAN ANTARA KONTROL GLIKEMIK DENGAN DIABETIK NEUROPATI PERIFER PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RSUP SANGLAH
Main Authors: | Rachman, Aditya, Dwipayana, I Made Pande |
---|---|
Format: | Article info Document eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Udayana
, 2020
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/70337 https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/70337/38343 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Diabetik neuropati adalah salah satu komplikasi dari diabetes melitus jika tidak tertanganidan merupakan gangguan saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi yang ditandai dengan berkurangnya rangsangan oleh sensasi seperti panas, dingin dan nyeri pada ekstremitas. Perlu sebuah penelitian untuk melakukan pemeriksaan dini agar komplikasi dari diabetes mellitus dapat dicegah, yaitu dengan meneliti hubungan kontrol glikemik dengan diabetik neuropati perifer. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara status glikemik Hba1c, gula darah puasa, dan gula darah 2 jam post-prandial dengan diabetik neuropati perifer. Diabetes Melitus dikatakan terkontrol bila Hba1c <7%, gula darah puasa <130 mg/dl, dan gula darah 2 jam post prandial <180 mg/dl , Penelitian ini dilaksanakan di Diabetic Centre RSUP Sanglah Denpasar. Rancangan studi yang dipakai adalah analitik dengan desain penelitian cross-sectional study.. Peneliti memeriksaakan diagnosis diabetic neuropati perifer dengan alat monofilament. Peneliti juga menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data dari sampel terkait kontrol glikemik. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Dari total sampel sebanyak 96 pasien, 40 orang (41,7%) mengalami neuropati dan 56 orang (58,3%) memiliki fungsi saraf normal. Dengan mean dari usia 56.8 tahun, indeks massa tubuh 26,375 kg/m2; hba1c 7,657%; gula darah puasa 161,01 mg/dl; dan gula darah 2 jam post prandial 222,99 mg/dl. Pada analisis bivariat, Hba1c (p= 0,000), gula darah puasa (p= 0,003), gula darah 2 jam post prandial (p= 0,001) berhubungan dengan diabetik neuropati perifer. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu kontrol glikemik memiliki hubungan dengan diabetik neuropati perifer. Perlu adanya penelitian lanjut dan diagnosa cepat dan tepat agar dapat mengurangi angka kejadian diabetik neuropati perifer. Kata kunci: diabetes melitus, diabetik neuropati, hba1c, gula darah puasa, gula darah 2 jam post-prandial, kontrol glikemik.
- ABSTRACT Diabetes mellitus is a health problem throughout the world. Diabetic neuropathy is one of the complications of diabetes mellitus and it is a nervous disorder caused by high blood sugar levels which is characterized by reduced stimulation such as heat, cold and pain in the extremities. A study is needed to conduct an early examination so that complications from diabetes mellitus can be prevented by examining the relationship of glycemic control with diabetic peripheral neuropathy. This study aimed to find a relationship between Hba1c glycemic status, fasting blood sugar, and 2-hour post-prandial blood sugar with diabetic peripheral neuropathy. Diabetes mellitus is said to be controlled if Hba1c <7%, fasting blood sugar <130 mg / dl, and blood sugar 2 hours post prandial <180 mg / dl, This study was conducted at the Diabetic Center RSUP Sanglah Denpasar. The study design used was analytic with cross sectional research design. The researcher examined the diagnosis of peripheral neuropathy with monofilament devices. Researchers also used questionnaires to obtain data from samples related to glycemic control. Data were analyzed by univariate and bivariate. From a total sample of 96 patients, 40 people (41.7%) had neuropathy and 56 people (58.3%) had normal nerve function. With a mean of age 56.8 years, body mass index is 26.375 kg / m2; hba1c 7.657%; fasting blood sugar 161.01 mg / dl; and post prandial 2 hour blood sugar 222.99 mg / dl. In bivariate analysis, Hba1c (p = 0.000), fasting blood sugar (p = 0.003), post prandial 2 hour blood sugar p = 0.001) were associated with diabetic peripheral neuropathy. The conclusion that can be drawn is that glycemic control has a relationship with diabetic peripheral neuropathy. There needs to be further research and rapid and precise diagnosis in order to reduce the incidence of diabetic peripheral neuropathy. Keywords: diabetes mellitus, diabetic neuropathy, HbA1c, fasting blood sugar, blood sugar 2 hour post prandial, glycemic control.